“Kami melihat pemilih di kedua belah pihak, baik pemilih Jokowi maupun pemilih Prabowo sebenarnya sudah cukup solid,” ujar Erick dalam perbincangan dengan Medcom.id di Jakarta, sebagaimana dikutip melalui acara wawancara Newsmaker yang ditayangkan Kamis 28 Februari 2019.
Ia menjelaskan, sebenarnya debat capres punya dua fungsi yang tidak terpisahkan. Pertama, memberi kesempatan bagi kedua capres agar meyakinkan kelompok masyarakat yang masih bimbang (undecided voter) untuk memutuskan pilihannya. Kedua, mempertebal dukungan masyarakat yang telah menentukan pilihan.
Namun, menurut Erick, yang paling menyenagkan baginya adalah fenomena mengenai kecenderungan Jokowi akan mendulang suara dukungan dari para undecided voter, yang notabene didominasi oleh kalangan milenial alias masyarakat dengan demografi kelahiran tahun awal 1980-an hingga awal tahun 2000-an. Hal ini didasari kelihaian Jokowi menyinggung isu ekonomi di era digital pada saat debat capres kedua sehingga merebut simpati pemilih milenial.
“Ketika Pak Jokowi bisa memaparkan apa itu Revolusi Industri 4.0 dan apa yang sudah disiapkan pemerintah, ini memang menjadi poin plus tersendiri buat kami,” kata Erick.
Apalagi, ia menambahkan, menurut hasil survei yang dirilis oleh Politica Wave amat gamblang disebutkan bahwa sentimen positif terhadap Jokowi meningkat drastis jika dilihat dari arus oborolan netizen di media sosial pasca debat capres kedua. Sebaliknya, Prabowo justru menuai sentimen negatif lebih banyak pada perbincangan warganet di jagat maya.
“Ini bukan berarti, mohon maaf, mendiskreditkan Pak Prabowo, tetapi lebih kepada bahwa pangsa suara positifnya jauh ke Jokowi,” kata Erick.
Selain itu, Erick juga telah banyak meyakinkan para pemilih dari kalangan milenial – yang ceruknya mencapai 58 persen pada pemilu 2019 – ini bahwa Jokowi memang merupakan sosok pemimpin yang mengerti kebutuhan generasi muda Indonesia saat ini. “Pak Jokowi siap memimpin mereka,” kata Erick.
Buktinya, ia menyebutkan, pemerintahan Jokowi memastikan akan terus membangun infrastruktur internet gratis di seluruh Indonesia untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. Diharapkan fasilitas internet gratis membuat anak-anak muda bisa kreatif berbisnis sehingga menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor. Sebab, program internet gratis di seluruh Indonesia ditengarai memicu bisnis industri kreatif dan start up untuk berkembang. Dengan demikian, kalangan milenial sebagai pelaku industri ini di berbagai daerah juga akan berkembang.
Tak hanya itu. Saat ini, setidaknya ada empat unicorn yang selalu dibanggakan oleh Jokowi sebagai ikon start up Indonesia: BukaLapak, Traveloka, Tokopedia, dan Go-Jek. Unicorn merupakan sebutan untuk perusahaan start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar Dollar Amerika Serikat atau setara Rp 13,5 triliun.
https://ift.tt/2C0Jw4q
March 01, 2019 at 04:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Erick Thohir: Jokowi Unggul di Perebutan Suara Pemilih Milenial"
Post a Comment