Suasana di Chicago. (Foto: AFP)
Chicago: Setidaknya 21 orang telah dinyatakan tewas akibat suhu yang amat dingin di Chicago, Amerika Serikat (AS) dan daerah Midwest.
Dilansir dari AFP, Jumat 1 Februari 2019, seorang mahasiswa Universitas Iowa ditemukan tewas di kampusnya diduga karena hipotermia. Suhu saat itu mencapai minus 46 derajat Celcius.
Selain itu, para tunawisma dan orang-orang terlantar sangat berisiko tinggi. Seperti halnya ditemukan seorang wanita berusia 60 tahun ditemukan tewas di sebuah rumah sementara di Lorain, Ohio.
Suhu dingin yang ekstrem seperti saat ini adalah yang pertama kali terjadi kembali di Amerika, setelah lebih dari 20 tahun.
Peringatan angin dingin diterapkan untuk Illinois, Indiana dan Wisconsin. Badan Cuaca Nasional AS mengatakan temperatur di Minneapolis sempat turun hingga di bawah 0 derajat Fahrenheit (-17 derajat Celcius).
Terdapat pula kemungkinan suhu akan mencapai titik yang sangat rendah hingga di bawah minus 30 derajat Fahrenheit. Terakhir kalinya Chicago dilanda suhu di bawah 20 derajat Fahrenheit adalah pada 1994. Suhu minus 30 derajat Fahrenheit sempat terjadi di Madison, Wisconsin, pada 1963.
Sejumlah sekolah di Chicago ditutup hingga Rabu 30 Januari dan masih berlanjut sampai hari ini. Sementara penutupan sekolah yang lebih lama lagi, hingga Kamis mendatang, dilakukan di Milwaukee.
(FJR)
http://bit.ly/2BdU2oP
February 01, 2019 at 02:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "21 Orang Tewas Akibat Suhu Ekstrem di Chicago"
Post a Comment