Search

Maduro Tolak Ultimatum Eropa untuk Gelar Pemilu

Caracas: Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak ultimatum sejumlah negara Eropa untuk menggelar pemilihan umum terbaru usai pemimpin oposisi Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai kepala negara interim.

Ultimatum dilayangkan empat negara besar Eropa -- Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol. Keempat negara mengancam akan mengakui Guaido, kecuali jika Maduro bersedia menggelar pemilu pada Minggu 3 Februari 2019 tengah malam. Tiga negara Eropa lain kemudian menyusul dan turut mendukung ultimatum.

Dalam wawancara dengan saluran televisi Sexta, Maduro menegaskan dirinya tidak akan "menyerah di bawah tekanan" yang menginginkan dirinya mundur dari jabatan presiden.

"Mereka berusaha menyudutkan kami dengan ultimatum, untuk memaksa kami jatuh ke dalam konfrontasi ekstrem," ungkap Maduro, seperti dilansir dari media AFP.

Guaido, yang sudah diakui Amerika Serikat, Kanada, Australia dan beberapa negara Amerika Latin, mengaku akan melobi Uni Eropa untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Venezuela yang jatuh ke jurang krisis ekonomi.

"Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk menghadapi krisis ini, memulihkan demokrasi dan meraih kebebasan," sebut Guaido, pria 35 tahun yang merupakan Kepala Majelis Nasional Venezuela, di Twitter.


Grafik krisis di Venezuela. (Foto: AFP)

Dia diyakini akan segera mengumumkan tanggal masuknya bantuan kemanusiaan dari AS ke Venezuela. Maduro menyakini bantuan semacam itu hanya akan membuat AS leluasa melakukan intervensi militer.

Baca: AS Ingatkan Konsekuensi Serius Jika Guaido Disakiti

Menurut Guaido, sekitar 300 ribu warga Venezuela "terancam meninggal dunia" jika tidak segera mendapat bantuan kemanusiaan.

Di Washington, Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali bahwa intervensi militer di Venezuela masih menjadi "salah satu opsi." 

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengaku telah berbicara dengan Guaido via telepon. Trudeau memuji "keberanian dan kepemimpinan Guaido" serta menyerukan kembali agar pemilu segera digelar di Venezuela.

Sebelumnya pada Minggu, Maduro menemui sekelompok prajurit dalam latihan militer di wilayah pesisir. Ia menyerukan kepada mereka semua untuk "tetap bersatu," satu hari usai seorang jenderal Angkatan Udara Venezuela menyatakan bergabung dengan Guaido.

(WIL)


Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2UFgdvs

February 04, 2019 at 07:01AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Maduro Tolak Ultimatum Eropa untuk Gelar Pemilu"

Post a Comment

Powered by Blogger.