Search

Maduro Singgung Kemungkinan Perang Sipil di Venezuela

Caracas: Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku tidak dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya perang sipil di tengah krisis ekonomi serta politik yang melanda negaranya.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Salvados, Minggu 3 Februari 2019, Maduro ditanya mengenai apakah perang sipil dapat meletus sewaktu-waktu di Venezuela.

"Saat ini, tidak ada satu orang pun yang dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti," ungkap Maduro.

"Semua tergantung dari level kegilaan dan agresivitas dari kekaisaran utara dan para sekutu di Barat," lanjut dia, merujuk pada Amerika Serikat. Selama ini, Maduro menuduh AS berusaha mendorong terjadinya kudeta di Venezuela.

Maduro menegaskan siapapun tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri Venezuela. Ia mengaku siap berjuang sekuat tenaga untuk melindungi negara.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa intervensi militer AS dalam krisis Venezuela merupakan "salah satu opsi" yang masih terbuka. Namun Maduro mengingatkan intervensi akan berujung kekacauan, seperti yang terjadi pada era Perang Vietnam.

"Hentikan. Hentikanlah, Donald Trump! Anda hanya akan membuat kesalahan, dan Anda akan meninggalkan kursi kepresidenan dengan noda darah di tangan Anda," sebut Maduro.

"Mari saling menghormati, atau Anda ingin mengulang (perang) Vietnam di Amerika Latin?" tambah dia.

Sementara itu Juan Guaido, pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro, mengaku akan terlebih dahulu meringankan penderitaan warga Venezuela. Ia berencana membangun koalisi internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke negaranya.

Selain soal Trump, Maduro juga menyinggung mengenai ultimatum yang telah dilayangkan kepada dirinya oleh sejumlah negara Eropa. Dalam ultimatum itu, Eropa berencana mengakui Guaido, kecuali jika Maduro menggelar pemilihan umum.

Tenggat waktu ultimatum itu adalah Minggu tengah malam, dan sudah berlalu. Maduro mengaku tidak akan mau mengikuti ultimatum tersebut.

"Kami tidak menerima ultimatum dari siapapun. Ini sama saja seperti jika saya berkata kepada Uni Eropa, 'saya berikan Anda tujuh hari untuk mengakui Republik Catalonia, dan jika tidak, Venezuela akan mengambil langkah tegas," kata Maduro.

"Tidak. Politik internasional tidak dapat berbasis ultimatum. Hal semacam itu hanya ada di era kekaisaran atau kolonial," ungkapnya.

(WIL)


Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2DQwIiC

February 04, 2019 at 12:54PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Maduro Singgung Kemungkinan Perang Sipil di Venezuela"

Post a Comment

Powered by Blogger.