Search

Media Kredibel Akan Bertahan di Tengah Gelombang Berita Hoaks

Shah Alam: Istilah berita palsu, hoaks, kabar bohong, atau fake news sering terdengar di era digitalisasi saat ini. Kebanyakan konten dari berita atau kabar hoaks ini bermunculan di dunia maya, terutama di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain.

Chairman surat kabar Sinar Harian Dato Hussamuddin Yaacub menilai maraknya berita hoaks ini merupakan suatu tren. Layaknya tren-tren lain, ia menilai bisa saja suatu saat nanti berita hoaks tidak lagi ada karena masyarakat lebih mementingkan kredibilitas media.

"Di era digitalisasi ini, terlalu banyak beredar hoaks, fake news. Saya rasa media cetak itu masih menjadi yang paling memprioritaskan kredibilitas," kata Hussamuddin kepada rombongan jurnalis asal Indonesia di kantor Sinar Harian di Shah Alam, Kamis 14 Februari 2019.

Kunjungan jurnalis Indonesia ini merupakan bagian dari program Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) yang berlangsung pada 12-14 Februari.

Sebagai salah satu petinggi Sinar Harian, ia tidak menampik bahwa tren penjualan media cetak memang menurun di era digital ini. Tidak hanya di Malaysia, tapi juga hampir di seluruh negara di dunia. Orang-orang kini lebih senang membaca berita di portal media online via telepon genggam masing-masing.

Meski begitu, Hussamuddin tetap yakin media cetak akan bertahan di era digital. Dirinya menyebut Sinar Harian telah melakukan transformasi dalam lima tahun terakhir dengan memunculkan konten berita di berbagai platform online.

"Saya rasa media yang akan bertahan adalah yang mempunyai kredibilitas," tegas Hussamuddin.

"Di saat banyak fake news beredar di dunia maya, maka nantinya berita dari media kredibel akan menjadi semacam hero, seperti pahlawan di tengah masyarakat," lanjut dia.

Pernyataan senada juga disampaikan Penasihat Eksekutif Editorial Sinar Harian, Abdul Jalil. Ia menegaskan Sinar Harian adalah media yang fokus memberitakan kebenaran.

Ia mengaku akan tetap semangat bekerja meski oplah penjualan Sinar Harian sudah berkurang drastis dari masa jayanya. Dulu Sinar Harian dapat terjual 350 ribu eksemplar, kini hanya mencapai 100 hingga 120 ribu.

"Di kalangan kami ada istilah, kami dulu adalah press man (pekerja pers), tapi kini menjadi depressed man (pekerja yang depresi)," ujar Abdul sembari tertawa.

"Tapi tidak apa-apa, kami tetap semangat bekerja seperti biasa," lanjut dia.

(FJR)


Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2E9OsWk

February 14, 2019 at 09:13PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Media Kredibel Akan Bertahan di Tengah Gelombang Berita Hoaks"

Post a Comment

Powered by Blogger.