Baghouz: Sekitar 200 keluarga masih terperangkap di Baghouz Al-Fawqani, sebuah desa kecil yang merupakan markas terakhir kelompok militan Islamic State (ISIS) di Suriah. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut mereka semua tidak bisa melarikan diri karena dicegah ISIS.
Selain terancam dibunuh ISIS, 200 keluarga itu juga berpotensi terkena serangan udara yang dilancarkan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Baghouz.
"Warga sipil terus dijadikan alat oleh berbagai pihak," kata Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet, seperti dikutip kantor berita BBC, Selasa 19 Februari 2019.
"Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menyediakan rute aman bagi mereka yang ingin melarikan diri. Sementara bagi warga yang ingin tetap tinggal, harus dilindungi sebaik mungkin," lanjut dia.
Bachelet menegaskan warga sipil tidak boleh dikorbankan atas dasar ideologi apapun. Ia menyerukan kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang merupakan andalan AS dalam menghabisi ISIS di Suriah, untuk berhati-hati agar tidak membahayakan warga sipil.
"Jika melindungi warga sipil membuat operasi merebut markas terakhir ISIS menjadi tertunda, menurut saya lebih baik seperti itu saja," sebut Bachelet.
Selasa malam tadi, puluhan truk dilaporkan tiba di pinggiran Baghouz untuk mengevakuasi warga sipil. Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan sejumlah istri dan anak militan ISIS akan dibawa ke tempat yang tidak disebutkan sebagai bagian dari perjanjian dengan koalisi AS.
Juru bicara SDF Mustafa Bali mengatakan saat ini ISIS hanya memiliki dua opsi -- menyerah atau tewas dalam pertempuran.
"Kami sedang berusaha mengevakuasi warga sipil, dan setelah itu kami akan menyerang. Ini dapat terjadi dalam waktu dekat," ucap Bali, dikutip dari laman AFP.
Empat tahun lalu, ISIS menguasai 88 ribu kilometer per segi lahan, yang membentang dari Suriah barat ke Irak timur. Kala itu, ISIS mendeklarasikan berdirinya kekhilafahan.
ISIS mengalami kekalahan besar dalam beberapa bulan terakhir. Namun Perserikatan Bangsa-bangsa meyakini ISIS masih menguasai sekitar 14 ribu hingga 18 ribu militan di Irak dan Suriah.
Baca: ISIS Semakin Terpojok di Markas Terakhir Suriah
(WIL)
https://ift.tt/2GypsdH
February 20, 2019 at 05:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "200 Keluarga Terjebak di Markas Terakhir ISIS"
Post a Comment