Pedagang kaki lima di kawasan Malioboro libur pada libur Natal, yang bertepatan dengan Selasa Wage pada kalender Jawa, 25 Desember 2018. MEDIA INDONESIA Koresponden Fotografer: Ardi Teristi Hardi.
Yogyakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprakirakan curah hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta selama dua hingga tiga hari ke depan akan mengalami penurunan.
"Hal ini terjadi karena berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Yogyakarta," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiyono di Yogyakarta, Rabu, 13 Februari 2019.
Menurut Djoko, di wilayah selatan Jawa saat ini sedang muncul gangguan cuaca berupa tekanan tinggi (high pressure) yang mengakibatkan terjadinya pola 'angin netral' di sebagian Jawa.Pola angin netral itulah yang selanjutnya berdampak pada penurunan pembentukan awan-awan hujan di Yogyakarta sehingga potensi munculnya hujan hanya kategori ringan saja.
"Namun demikian kondisi ini hanya berlangsung tidak lama 2-3 hari saja. Setelah tekanan tinggi itu punah, maka hujan akan kembali berpotensi muncul dibeberapa tempat," jelas Djoko.
Selama Februari, menurut Djoko, potensi hujan sedang mencapai 20-50 milimeter (mm) per hari hingga lebat di atas 50 mm per hari masih berpeluang muncul di Yogyakarta mengingat faktor dinamika atmosfer dan laut masih mendukung bagi pertumbuhan awan hujan.
Sementara itu, untuk tinggi gelombang di pesisir selatan Yogyakarta saat ini antara 1,5 hingga 2,0 meter. "Untuk itu kami harapkan kewaspadaan masyarakat terutama menghadapi bencana hidrometeorologi seperti bahaya banjir, tanah longsor, angin kencang, dan petir yang masih berpeluang muncul di wilayah Yogyakarta," pungkas Djoko.
(DEN)
http://bit.ly/2BAcuYI
February 13, 2019 at 01:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Curah Hujan di Yogyakarta Diprediksi Menurun"
Post a Comment