Lima lukisan sempat dipamerkan di balai lelang Weidler di Nuremburg, Jerman. (Foto: AFP)
Nuremburg: Lima lukisan yang disebut-sebut dilukis sendiri oleh pemimpin Nazi Adolf Hitler gagal terjual di sebuah acara lelang di Jerman. Balai lelang Weidler membuka harga perdana untuk lima lukisan itu di angka USD51 ribu atau setara Rp711 juta.
Lelang digelar di Nuremburg, salah satu kota di Jerman yang dikenal di masa karena pernah digunakan dalam beberapa acara parade Nazi.
Kontroversi melanda acara lelang ini, dengan adanya tuduhan bahwa kelima lukisan itu palsu dan bukan benar-benar buatan Hitler. Wali Kota Nuremburg, Ulrich Maly, juga menilai acara lelang tersebut "bernuansa buruk."
Selain lukisan, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu 10 Februari 2019, acara lelang juga menghadirkan beberapa barang yang disebut-sebut sebagai milik Hitler. Sejumlah barang itu termasuk sebuah vas bunga dan kursi dengan logo swastika khas Nazi.
Kursi dengan lambang swastika. (Foto: AFP)
Di bawah kepemimpinan Hitler (1933-1945), Nazi Jerman memulai Perang Dunia II. Salah satu kebijakan Nazi saat itu berujung pada kematian sekitar enam juta Yahudi. Puluhan juta warga sipil dan prajurit juga tewas dalam sepak terjang Nazi.
Memamerkan memorabilia Nazi di muka umum merupakan suatu pelanggaran di Jerman. Terdapat beberapa pengecualian, seperti untuk urusan edukasi atau pendidikan sejarah.
Kembali ke acara lelang di Nuremburg, beberapa barang telah disita oleh kepolisian Jerman. Total 63 barang dengan tulisan "AH" atau "A Hitler: disita atas tuduhan pemalsuan.
Tulisan A Hitler di salah satu barang lelang. (Foto: AFP)
"Investigasi dimulai terjadi beberapa individu atas kecurigaan pemalsuan dokumen dan percobaan penipuan," ujar kepala jaksa Nuremburg-Fuerth, Antje Gabriels-Gorsolke kepada media AFP.
Dia mengonfirmasi balai lelang Weidler kooperatif dengan petugas dan menyerahkan puluhan barang itu secara sukarela.
(WIL)
http://bit.ly/2GkhuF8
February 10, 2019 at 06:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman"
Post a Comment