Miss Indonesia 2018 Kampanyekan Setop Konsumsi Daging Anjing

Yogyakarta: Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina memberikan dukungan setop mengonsumsi daging anjing. Perempuan asal Jawa Barat ini mengampanyekan hal itu bersama para personel Band Shaggydog di Yogyakarta, Kamis, 31 Januari 2019.

Alya menginginkan anak muda bisa bebas dari ancaman penyakit rabies. Satu langkah realistis yang bisa dilakukan yakni dengan menghindari konsumsi daging anjing.

"Saya mau menggunakan platform saya, ayo anak-anak muda mendukung gerakan ini," kata Alya di Greenhost Boutique Hotel Jalan Prawirotaman II Kota Yogyakarta pada Kamis, 31 Januari 2019.

Ia mengaku berupaya mengikuti isu setop konsumsi daging anjing. Sebab, masih banyak sejumlah masyarakat yang memilih daging anjing sebagai bahan makanan.

(Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina (tengah) bersama para personel band Shaggydog dalam kampanye setop konsumsi daging anjing. Foto: Dok. Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

Alya mengatakan anjing merupakan hewan yang bisa dijadikan bagian keluarga dan tidak untuk dimakan. Menurut dia, proses penyembelihan anjing juga banyak dilakukan dengan cara penculikan disertai kekerasan.

"Keluarga saya kebetulan pecinta hewan. Saya tergerak untuk ikut mengampanyekan dan berempati. Saya mengajak temen-temen mendukung gerakan ini. Dog Meat free Indonesia," ujarnya.

Pegiat Animal Friends Jogja (AFJ), Aloysius Odyssey Sanco mengatakan anjing bukan hewan untuk dikonsumsi. Menurut dia, masih banyak warga di Kota Yogyakarta yang mengonsumsi daging tersebut.

Ia menyebut ada sekitar 20-30 ekor anjing yang masuk di kawasan Yogyakarta dan kemudian diolah untuk dijualbelikan. "Daerah pemasok salah satunya dari Jawa Barat," kata lelaki dengan sapaan Bandit sekaligus basis Shaggydog ini.

Drummer Shaggydog, Yoyok menambahkan, kelompok bandnya sudah sekitar lima tahun mengampanyekan setop mengonsumsi daging anjing. Ia mengakui kampanye ini tak mudah dilakukan.

"Kami terus pelan-pelan mengampanyekan isu ini. Ini masalah kesadaran. Penggemar (Shaggydog) diajak memiliki kesadaran ini," ujarnya.

(TIN)

Let's block ads! (Why?)