"(Benny Wenda) petualang politik yang sudah kehilangan pengaruh, kalau dikomentari menjadi besar," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9).
Mantan Panglima TNI itu mengatakan sudah tak ingin mengomentari lebih lanjut terkait sosok Benny tersebut.
"Saya tidak mau mengomentari seorang petualang politik yang sudah kehilangan pengaruh, karena nanti makin besar," ujarnya.
Sejauh ini, polisi sudah menetapkan 68 tersangka. Sejumlah orang juga tewas serta puluhan lainnya luka-luka akibat rentetan kerusuhan.
Meski Moeldoko menyebut sudah tak lagi memiliki pengaruh besar, pemerintah tetap ingin menangkap Benny. Hal itu diutarakan Menkopolhukam Wiranto.
Dia mengatakan bakal menangkap Benny jika datang ke Indonesia. Menurut Wiranto, Benny aktif menyebarkan hoaks alias informasi palsu soal Papua ke luar negeri.
Aktivis pro kemerdekaan Papua, Benny Wenda yang kini telah menjadi warga negara Inggris (Dok. The Office of Benny Wenda)
|
"Kalau masuk ke Indonesia saya tangkap, atau kami tangkap, kita proses," ujar Wiranto dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (4/9).
Benny sempat menanggapi tudingan yang ditujukan kepadanya. Ia menyebut justru Wiranto yang berupaya memicu konflik horizontal warga Papua.
"Wiranto gunakan saya. Wiranto adalah penjahat perang yang dicari oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena kejahatan perang. Adalah Wiranto yang membentuk 'Pasukan Penjaga Merah & Putih' dan mencoba memicu konflik horizontal antara warga Papua dan warga Indonesia," kata Benny melalui surat elektronik kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (3/9).
[Gambas:Video CNN] (fra/bmw)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZLdrql
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Moeldoko: Benny Wenda Petualang Politik Kehilangan Pengaruh"
Post a Comment