
Koordinator Humas RSMH Palembang, Akhmad Suhaimi mengatakan kondisi Asyha stabil hingga hari ke-2 pascaoperasi. Aysha meninggal dunia karena kadar protein darah yang rendah dan penanda infeksi yang meningkat sejak hari ketiga pascaoperasi. Lalu pada hari ke-5 pascaoperasi, bayi mengalami sesak napas, perut membesar dan tidak buang air besar.
Tim dokter kemudian kembali memberikan alat bantu napas yang langsung terpasang hingga ke tenggorokan. Evaluasi darah pun kembali dilakukan. Kadar darah merah dan trombosit Aysha saat itu rendah.
"Ada penurunan fungsi ginjal berat dan penanda infeksi yang tetap tinggi. Ini dimungkinkan karena bayi lahir kurang bulan jadi memiliki daya tahan tubuh lebih rendah," ujar Suhaimi.
Suhaimi mengatakan infeksi meluas karena antibiotik tidak merespons dengan baik. Lalu bayi diberikan infus antibody IVIG untuk membantu mengatasi infeksi.Tepat pada hari ke-8 pascaoperasi, tampak pendarahan dari saluran pencernaan sehingga bayi Aysha diberikan transfusi faktor pembekuan darah. Keadaan bayi semakin memburuk akibat kegagalan berbagai organ tubuh yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis).
Hari ke-9 keadaan bayi Aysha semakin memburuk ditandai dengan denyut jantung di bawah batas normal sehingga diberikan obat penguat jantung. Namun langkah tim dokter tersebut tidak direspons baik oleh Bayi Aysha.
"Hingga akhirnya bayi Aysha dinyatakan meninggal pada Rabu (4/9) pukul 10.55," kata dia.
Sebelumnya, Dokter Spesialis Anak RSMH Palembang dr Ria Nova berujar kembar siam yang dialami oleh Aysha dan Alisya merupakan mixed tharaeo abdomino pyropagus atau penyatuan di sebagian badan dada dan perut serta pinggang.Bayi kembar siam Aysha dan Alisya saling menempel di bagian perut, dada, hingga ke pinggang. Berdasarkan hasil diagnostik, Alisya yang disebut bayi 2 tidak memiliki paru-paru dan sistem pernapasan yang lengkap. Selama 15 hari sebelum dioperasi, bayi Alisya menumpang bernapas dari paru-paru milik bayi Aysha yang disebut bayi 1.
Pada Selasa (27/8) pukul 01.00, persiapan operasi dilakukan. Hingga akhirnya operasi pemisahan berhasil dilakukan namun bayi Alisya tidak dapat diselamatkan karena tidak memiliki paru-paru dan saluran pernapasan yang lengkap.
[Gambas:Video CNN] (idz/ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2zXBCr8
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bayi ke-2 Kembar Siam Palembang Meninggal 9 Hari Pascaoperasi"
Post a Comment