Hal itu ia sampaikan saat menggelar uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK di Komisi III, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Rabu (11/9).
"Maka kalau ekstrem saya sebutkan, kerja KPK seperti orang tengah malam buta pulang dari dugem. Kalau di Ambon saja orang pulang dari klub malam sempoyongan, jalannya kiri kanan nggak pernah lurus, seperti itu saya ibaratkan kinerja itu," kata Nawawi.
Nawawi juga mengibaratkan kerja KPK saat ini seperti berlari di atas mesin treadmill yang seakan-akan lari kencang, padahal stagnan di satu tempat.
"Lembaga yang super power kok hasilnya biasa-biasa aja. Saya sering gambarkan KPK ada di atas treadmill. Kalau dilihat dari kejauhan dia lari kencang tapi jalan di tempat," kata Nawawi.
Terkait itu, Nawawi menyinggung lembaga pemberantasan korupsi di Korea Selatan yang dibubarkan karena kerap melakukan aksi penindakan tanpa henti. Penindakan terus menerus itu justru berdampak pada terganggunya kinerja pemerintahan.
"Jadi itu dibubarin pak. Kini jadi hanya khusus pencegahan seperti Ombudsman. Hasilnya? Indeks korupsi Korea melambung, karena fokus pencegahan. Di sana ada seperti ombudsman," kata dia.
"Jadi Ini tertatih. Dalam pemahaman saya konsentrasinya pada penindakan, bukan pencegahan," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/34E7Y8E
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Capim Nawawi: KPK Ibarat Pulang dari Dugem, Jalan Sempoyongan"
Post a Comment