Jorgi, warga Depok, adalah salah satu pengendara sepeda motor yang terganggu. Dia merasa lagu yang diputar melalui tiga pengeras suara tersebut terlalu bising.
Bahkan dia menilai lagu tersebut tidak perlu diputar.
"Ganggu sih, kalau bisa suaranya dikurangi atau dimatiin sekalian," kata Jorgi saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi, Depok, Senin (2/9).
Menurut penilaian Nasrullah, imbauan berupa nyanyian itu juga tidak akan mujarab. Dia yakin lagu yang disetel kurang berfungsi membuat pengguna jalan menjadi taat berlalu lintas.
"Setengah-setengah. Enggak bisa buat pengendara taat juga," ucap Nasrullah yang berprofesi sebagai ojek online.
Ada pengguna jalan yang menyambut positif kebijakan baru Pemkot Depok tersebut. Pengendara ojek online bernama Stevanus menyarankan lagu itu diputar juga di tempat lain di Depok.
"Bagus sih, biar orang-orang tahu yang mana yang benar yang mana yang salah. Kalau bisa di tempat lain juga," ucap Stevanus saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi.
Saat CNNIndonesia.com mengunjungi Simpang Arief Rahman Hakim sekitar pukul 07.30 WIB, para pengendara sepeda motor juga terlihat tertib.
Mereka menunggu lampu merah di belakang garis putih. Tak ada pula yang menerobos lampu lalu lintas.
Namun, Kepatuhan itu hanya berlangsung selama petugas polisi lalu lintas berjaga. Setelah petugas meninggalkan lokasi, satu per satu pengendara mulai berani melanggar aturan lalu lintas.
Ada pengendara ojek online yang memutar arah di simpang itu ke arah Ramayana. Padahal lampu masih merah dan titik itu bukan tempat untuk berputar arah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pemutaran lagu ciptaan Koko Thole itu merupakan bagian dari program Joyfull Traffic Management (JoTram).
Selain pemutaran lagu, kata Dadang, Pemkot Depok juga memberlakukan contra flow di Arief Rahman Hakim, membuat selter ojek online di Ramayana, dan pengadaan bus untuk berkeliling ke pusat-pusat perbelanjaan.
Mengenai kritik dan keluhan warga soal pemutaran lagu, Dadang menyebut hal itu akan jadi evaluasi bagi Pemkot Depok. Dia mengatakan pihaknya menampung segala aspirasi dari masyarakat.
"Nanti kita evaluasi setiap tiga bulan, efektivitas seperti apa. Kita replikasi kalau memang alat perlengkapannya siap, tapi kita efektifkan dulu di satu titik," ujarnya saat ditemui di Arief Rahman Hakim, Depok, Senin (2/9).
[Gambas:Video CNN] (dhf)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2MXfFBl
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lagu Lampu Merah Depok, Ada yang Terganggu dan Ketagihan"
Post a Comment