Pemecatan dilakukan langsung dengan cara tidak terhormat tak lama setelah Sayang tertangkap tangan membawa ribuan Bendera Bintang Kejora.
"DPP melakukan sanksi pemecatan dengan tidak terhormat," kata Rofiq saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/9).
Dia juga memastikan saat ini Sayang sudah tidak memiliki keterkaitan dengan Partai Perindo. Sayang juga dipastikan sudah tidak menjadi bagian dari kepengurusan DPD Kota Sorong.
"Saat ini statusnya sudah bukan lagi sebagai anggota Perindo. Otomatis dia bukan lagi sebagai pengurus," katanya.
Bagi Perindo, lanjutnya, NKRI adalah harga mati. Oleh karena itu, pemecatan akan dilakukan kepada kader yang tidak sejalan dengan itu.
"Bagi perindo, NKRI adalah harga mati, siapa pun kader Perindo yang tidak sejalan dengan partai maka dia harus dipecat," kata dia.
Terkait kejadian ini, Rofiq atas nama Perindo meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Perindo meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini," katanya.
Sayang kedapatan membawa 1.500 Bendera Bintang Kejora berukuran kecil. Bendera itu disimpan dalam kopernya yang berwarna merah muda. Sayang membawa ribuan bendera tersebut untuk keperluan aksi damai di Manokwari, Papua Barat pada Selasa (3/9).
Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey membenarkan hal itu.
"Iya benar (telah terjadi penangkapan)," kata Mathius Krey saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Mathius mengatakan Sayang Mandabayan hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Manokwari. Sayang diperiksa terkait terkait keterlibatannya dalam aksi damai dan bendera yang dia bawa.
"Masih dalam pemeriksaan Polres Manokwari," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (tst/bmw)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2MPH7kn
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perindo Pecat Pembawa Bendera Bintang Kejora di Manokwari"
Post a Comment