Search

Sehari 353 Titik Api di Sumsel, Terbanyak Sepanjang 2019

Palembang, CNN Indonesia -- Sedikitnya 353 titik api terpantau muncul di Sumatera Selatan, Minggu (8/9). Jumlah titik api tersebut merupakan yang terbanyak di Sumsel sepanjang tahun 2019 di tengah maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Berdasarkan pantauan satelit di situs Lapan, 353 titik api tersebut terjadi pada Sabtu (7/9) hingga Minggu (8/9) petang. Jumlah tersebut terdiri dari 113 titik dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen, 227 diantaranya dengan tingkat kepercayaan 30-80 persen, sementara 13 lainnya di bawah 30 persen.

Jumlah titik api dalam satu hari tersebut merupakan yang terbanyak dalam jangka satu hari selama 2019 melewati jumlah 187 titik api pada 19 Agustus dan 154 titik api pada 23 Agustus.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori berujar, titik api terbanyak berada di daerah Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin, lalu Banyuasin dan menyebabkan karhutla. Satgas Karhutla Sumsel menerjunkan 5 helikopter untuk melakukan water bombing.

"Helikopter dikirim ke Tulung Selapan OKI 3 unit, 2 lagi ke Pangkalan Lampam OKI. Sorti kedua ke Desa bakung perbatasan OI-Muara Enim. Kita fokus pemadaman di situ karena merupakan lahan gambut yang sulit dipadamkan dan jauh dari akses darat," ujar dia.

Ansori berujar, tingkat kepercayaan kebakaran yang terpantau di satelit akan meninggi seiring suhu yang terdeteksi satelit. Namun tidak jarang tingkat kepercayaan yang rendah di bawah 30 persen pun merupakan karhutla apabila terjadi di lahan gambut.

"Jadi kalau kebakaran di bawah [lahan gambut] hanya muncul asap saja tidak terlihat api. Makanya kalau sudah ada hasil citra satelit, nanti tim dari Dinas Kehutanan mengecek apakah itu di lahan gambut. Kalau lahan gambut harus dipantau dari udara karena nanti kalau sudah api sudah ke permukaan kebakarannya sudah sangat luas," jelas dia.

Beberapa titik api lain terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Ilir (OI), Muara Enim, Musi Rawas Utara, dan Kota Palembang. Titik api yang terdeteksi di Palembang bahkan dekat dengan pemukiman warga.

"Untuk yang di Palembang itu di Kertapati. Kita tidak ada laporan resminya dari posko di sana, tapi ada laporan warga. Infonya warga sendiri yang memadamkan api karena mobil tidak bisa masuk. Mungkin karena luasan yang terbakar kecil jadi mudah dipadamkan," ujar dia.

Meskipun jumlah titik api di Sumsel meningkat, Ansori menjelaskan, jumlahnya belum separah yang terjadi pada September 2015 lalu, namun lebih tinggi dibandingkan September periode 2016-2018.

Berdasarkan data BPBD Sumsel, September 2015 terdapat 11.285 titik api, 218 titik api pada 2016, 418 titik api pada September 2017, serta 673 titik api pada 2018. Sejak Minggu (1/9) hingga Minggu (8/9) lebih dari 700 titik api sudah muncul di Sumsel.

Pada periode Januari-September 2019, total titik api yang muncul di Sumsel sebanyak 2.010 titik api. Sejauh ini bulan Agustus menjadi periode yang paling banyak titik api dengan 1.308 titik api. Kabupaten yang paling banyak menghasilkan titik api yakni Musi Banyuasin dengan 668 titik api, 330 titik api di Ogan Komering Ilir, 161 di Ogan Ilir, 152 di Banyuasin, 132 di Musi Rawas Utara, 131 di Musi Rawas, serta 101 titik api di Muara Enim.

Tren peningkatan jumlah titik api diprediksi akan terus bertambah seiring puncak musim kemarau yang masih berlangsung hingga Oktober mendatang.

[Gambas:Video CNN] (idz/osc)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZZN7J8
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sehari 353 Titik Api di Sumsel, Terbanyak Sepanjang 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.