Ada 18 nama yang mendaftar menjadi calon wali kota Tangerang Selatan. Di antaranya adalah putri Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, hingga adik dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Aldrin Ramadian. Airin sendiri merupakan adik ipar eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Pria yang akrab dipanggil Yusri ini mengaku termotivasi oleh curhatan warga, terutama pelanggannya, di sekitar tempat tinggalnya di kampung Cilalung, kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Profesinya sebagai tukang galon itu membuatnya merasa lebih dekat dengan masyarakat kelas bawah. Ia mengaku sering menyempatkan diri duduk-duduk dan mengobrol sebentar bersama pelanggan.
Yusrianto terbiasa mengantarkan air isi ulang kepada pelanggannya sambil mengobrol soal kondisi ekonomi warga. (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari)
|
"Kalau pribadi dan kemampuannya enggak banyak, maka usaha- usaha itu harus saya coba, saya berpikir mungkin jalannya adalah menjadi wali kota," ia menambahkan.
Yusri mengaku memiliki fokus pada permasalahan ekonomi dan pendidikan masyarakat; hal yang selalu ia dengar dari warga.
"Karena apa akhirnya memutuskan sekolah? Karena persoalan ekonomi, ya saling berkesinambungan," tambahnya.
Ekonomi Kreatif
Yusri juga mengaku akan fokus untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat terlebih dahulu jika ia terpilih nanti. Bentuknya, diferensiasi industri kreatif antar kampung.
"Saya berkeinginan untuk tenaga-tenaga potensial yang bisa terbangun industri kreatif, misalnya di kampung ini prioritasnya [produksi] bakul, tapi yang di kampung lain produknya centong misalnya. Kan perbedaan produk ini bisa saling menyempurnakan," terangnya.
Wali Kota Tangerang Selatan saat ini, Airin Rachmi Diany, merupakan menantu dari eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang juga terpidana kasus korupsi. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
|
Yusri juga meyebut kemandarian ekonomi itu katanya bisa menjadikan warga Tangsel, yang kebanyakan bekerja di luar kotanya, menjadi bisa berusaha di kota sendiri. Walhasil, kehidupan ekonomi di Tangsel pun semakin maju.
Selain itu, dirinya ingin membangun sistem komunikasi terpadu agar masyarakat bisa menyampaikan langsung keluhannya dan aspirasinya kepada wali kota. Ia ingin agar wali kota tidak menjadi sosok yang sulit dihubungi oleh masyarakat.
"Yang penting pelayanan untuk masyarakat kualitasnya nomor satu," kata dia.
Pilih PDIP
Berdasarkan pemberitaan di berbagai media, Yusri baru saja mengembalikan formulir pendaftaran cawalkot Tangsel ke DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tangsel pada Selasa (17/9).
Yusri mengaku memilih PDIP karena partai itu mencanangkan nilai-nilai yang diajarkan presiden pertama RI Soekarno. Yusri juga mengaku kehidupannya sebagai pedagang dan pengusaha itu merupakan pengamalan nilai-nilai tersebut.
Foto: Astari Kusumawardhani
|
Namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan melirik partai lain. Hanya saja sampai sekarang baginya baru PDIP yang relevan dengan cita-citanya.
Selain itu, Yusri juga mengaku optimis meski berbagai calon yang mendaftar sampai hari ini memiliki latar belakang yang berbeda dengan dirinya.
[Gambas:Video CNN] (ani/arh)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31ve7SF
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tukang Galon Ikut Pilwakot Tangsel, Jadi Saingan Dinasti Atut"
Post a Comment