"Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 31 Desember 2019 pukul 06:51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut)," menurut keterangan tertulis PVMBG.
Kolom abu pun teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi ± 1 menit 33 detik."Tidak terdengar suara dentuman," lanjut PVMBG.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada status Level II (Waspada). PVMBG pun merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati area puncak.
[Gambas:Video CNN]
"Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," demikian keterangan PVMBG.
PAda periode pengamatan sebelumnya, yakni Selasa (31/12) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, PVMBG menyebut ada tiga kali gempa letusan dan enam kali gempa hembusan.
"Tidak Terdengar Suara Dentuman," sebut PVMBG.
Gunung Anak Krakaratau merupakan salah satu dari 17 gunung api di Indonesia yang saat ini berstatus Waspada (level II). Di atasnya, ada gunung tiga gunung api yang lebih aktif dan masuk level III (Siaga), yakni Gunung Karangetan (Sulawesi Utara), Gunung Agung (Bali), dan Gunung Sinabung (Sumatera Utara).(arh/sur)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2SFuYjP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anak Krakatau Erupsi, Kolom Abu 1.000 Meter"
Post a Comment