Anies membandingkan kemacetan saat ini dengan tahun 1999 dengan pengguna kendaraan pribadi hanya 49 persen dari seluruh penduduk Jakarta. Sementara pengguna angkutan umum mencapai angka 51 persen.
Hal ini kata Anies jelas berbeda dengan pengguna kendaraan pribadi saat ini. Berselang 20 tahun, pengguna kendaraan pribadi bahkan mencapai angka 77 persen, sedangkan pengguna kendaraan umum hanya 23 persen saja.
"Selama kita semua menggunakan kendaraan pribadi, maka masalah kemacetan akan selalu hadir," kata Anies di Gedung Polda Metro Jaya usai menghadiri peluncuran program ETLE Development, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).
Anies mengatakan strategi besar yang akan dia lakukan demi menghalau kemacetan di Jakarta yakni dengan memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Kemacetan terjadi di Jalan Kapten Tendean, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
"Kenapa nyaman ini penting? Nyaman membuat orang rasional (untuk) pindah itu. Karena bila kendaraan umum tidak nyaman, maka publik tidak akan mau berpindah," katanya.
Anies mengatakan sejak 2018 Pemprov DKI pun telah mencoba melakukan berbagai program integrasi kendaraan umum di Jakarta. Integrasi ini dilakukan mulai dari moda TransJakarta dengan angkutan kota di hampir seluruh wilayah ibu kota.
"Karena itu, tantangan pengelolaan lalu lintas di Jakarta harus kita selesaikan dengan kolaborasi dan dengan memanfaatkan terobosan-terobosan teknologi," kata Anies.
Tak hanya melakukan integrasi antara moda transportasi, Anies juga mengklaim pihaknya tengah berupaya melakukan sterilisasi jalur-jalur TransJakarta. Sebab jika jalur tak steril kemacetan di jalur khusus TransJakarta bisa terjadi yang berefek pada kenyamanan pengguna.
"Bila jalur Transjakarta juga macet, maka tidak ada bedanya," kata Anies.
[Gambas:Video CNN] (tst/pmg)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2RhISYZ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anies Salahkan Pengguna Kendaraan Pribadi Biang Kemacetan"
Post a Comment