"Dari 180 rumah itu sekitar 5.000 lebih kepala keluarga yang terdampak bencana alam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, dikutip Antara, Sabtu (7/12).
Selama ini, curah hujan cenderung meningkat dan berpotensi banjir bandang dan longsoran susulan. Masyarakat yang terdampak korban bencana alam berada di sekitar kaki gunung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Ilustrasi banjir bandang. (ANTARA FOTO/HumasSAR)
|
"Beruntung bencana banjir dan longsor itu hingga kini tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Menurut dia, BPBD Lebak mencatat 180 rumah terendam banjir untuk Kecamatan Bayah meliputi Desa Ciptajaya, Desa Hegarmanah, Desa Cimancak dan Bayah Barat sebanyak 150 rumah terendam, dan Kecamatan Cibeber yakni Desa Citorek Kidul dan Cisungsang 30 rumah.
Ketinggian banjir itu bervariasi antara 30 sentimeter hingga 1,5 sentimeter akibat luapan Sungai Cimadur. Banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah titik di Kecamatan Cibeber tertimbun tanah longsor, sehingga akses jalan menuju perbatasan Provinsi Jawa Barat terputus.
"Kami tengah koordinasi dengan DPUPR Banten agar menerjunkan alat berat sehingga arus lalu lintas kembali normal," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (Antara/pmg)
from CNN Indonesia https://ift.tt/369ZVA9
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5.000 Keluarga di Lebak Terdampak Banjir, 180 Rumah Terendam"
Post a Comment