Awalnya tercatat korban berjumlah 47 orang. Namun setelah pendataan ulang di dua kampung, ada penambahan korban.
"Hingga saat ini jumlah sementara korban keracunan yang merupakan warga Kampung Barujagong RT 04/10, Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01/08, Desa Nagrak Utara, mencapai 83 orang," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu (15/12) dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, 83 orang itu dirawat di tempat berbeda. Sebanyak 58 orang ditangani di Puskesmas Nagrak, 23 orang ditangani di posko kesehatan yang dibangun di sekitar lokasi kejadian, dan dua orang lainnya harus dirujuk RS Sekarwangi Cibadak karena kondisi kesehatannya terus menurun.
Selain itu, 37 orang dari jumlah warga yang mengalami gejala keracunan sudah pulang dan menjalani rawat jalan. "Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang menjadi korban keracunan bertambah," ujar dia.
[Gambas:Video CNN]
Kasus keracunan makanan yang mulai terjadi pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB tersebut masih ditangani petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Pihaknya juga masih bersiaga di lokasi untuk membantu evakuasi korban baik dari rumah ke puskesmas atau posko kesehatan maupun ke rumah sakit.
"Petugas dari kepolisian dan Dinkes pun sudah mengambil contoh makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini seperti telur, gudeg nangka, mie, dan sambal," tambahnya.
Daeng mengatakan dalam penanganan kasus keracunan ini pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan menyiagakan relawan serta petugas penanggulangan bencana di lokasi. (thr/Antara/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36w986e
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Keracunan Makanan Acara Maulid di Sukabumi Bertambah"
Post a Comment