Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan membenarkan peristiwa tersebut. Sulis menjadi korban tewas kelima akibat serangan harimau di Sumsel pada satu bulan ke belakang.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, korban pergi untuk mandi pada Jumat (27/12) pukul 17.00 di pinggir sungai, namun hingga malam hari tak kunjung pulang sehingga warga dan keluarga mencari keberadaannya.
Ia ditemukan tewas di sekitar sungai dalam kondisi mengenaskan pada pagi hari ini.
"Diduga kuat korban memang diserang harimau. Kami belum tahu lokasi pastinya, apakah penyerangan masuk di kawasan hutan lindung atau bukan. Petugas masih melakukan pengecekan di lokasi kejadian," kata Genman.
BKSDA Sumsel menerjunkan 14 orang petugas bersama kepolisian dan TNI untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Sehari sebelum penyerangan, pihaknya pun melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi di lokasi tersebut karena warga Desa Muara Dua, Kecamatan Semende Darat Laut, Muara Enim sempat melihat harimau masuk ke perkebunan warga beberapa hari lalu.
"Upaya pencegahan dan sosialisasi terus kita lakukan, tapi konflik ini masih tetap terjadi. Setiap laporan selalu kami cek kebenarannya dan apabila terbukti benar sudah kita tindaklanjuti. Kita pun pasang kamera trap di lokasi-lokasi yang pernah dilalui harimau, termasuk empat kamera di Muara Dua," ujar Genman.
Sejak 17 November, terdapat tujuh peristiwa konflik harimau dengan manusia, dengan lima korban tewas, dan dua lainnya luka-luka.
Lokasi penyerangan tersebar di Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, serta perbatasan Lahat- Muara Enim. Tiga daerah tersebut merupakan satu hamparan kawasan hutan lindung Dempo dan Kikim Seblat yang menjadi habitat satwa liar dilindungi termasuk harimau sumatera.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2MCd4e3
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Muara Enim Tewas Diterkam Harimau Saat Mandi di Sungai"
Post a Comment