Anggaran itu dimasukkan ke dalam input rencana kerja UKPD/SKPD Hasil Forum Penajaman 2020 di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Susi menyebut anggaran tersebut salah input. Seharusnya anggaran tersebut merupakan anggaran untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Mohon maaf Ada kesalahan (Input). Jadi angka itu peruntukannya untuk BOS dari SD sampai SMA," kata Susi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/10).
Namun Susi tidak menjelaskan lebih detail kesalahan dalam anggaran dimaksud. Ia mengatakan bahwa persoalan ini akan dijelaskan langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Syaifullah.
"Penjelasan lebih lanjut akan disampaikan oleh Pak Plt Kadis ya," ujar dia.
CNNIndonesia.com sudah mencoba untuk menghubungi Syaifullah. Namun belum ada respon.
Sebelumnya, masalah anggaran untuk lem aibon Rp82,8 miliar yang diusulkan Pemprov DKI dalam APBD 2020 ramai jadi perbincangan di media sosial.
Anggaran sebesar Rp82.8 miliar itu tercantum dalam Organisasi Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat. Tertulis kegiatan ini ditujukan untuk penyediaan biaya operasional pendidikan sekolah dasar negeri.
Sedianya anggaran itu tercantum di laman apbd.jakarta.go.id. Namun pada Selasa (29/10) malam sekitar pukul 23.02 WIB CNNIndonesia.com tak menemukan APBD 2020 dalam situs dimaksud.
Setiap tahun, Pemprov DKI mencantumkan APBD beserta perubahan anggaran di laman tersebut. Saat diakses, hanya tertera APBD DKI 2016, 2017, 2018, dan 2019.
"Info jadwal belum ada yang dipublikasikan," seperti yang dilihat CNNIndonesia.com dalam laman tersebut.
Diketahui komponen-komponen dalam postur APBD DKI 2020 masih sebatas usulan dan belum menjadi anggaran final. Nantinya anggaran ini masih akan dibahas di DPRD DKI dan bersifat dinamis sampai penandatanganan APBD DKI 2020.
[Gambas:Video CNN] (ctr/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2PsMiHm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Disdik DKI soal Anggaran Lem Rp82 M: Maaf Ada Salah Input"
Post a Comment