Search

Demo Mahasiswa dan Bau Pesing yang Tertinggal Pos Jaga Aparat

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah anggota polisi dari Sabhara dan Brimob menerima panggilan mundur dari komandan. Makan siang baru saja selesai mereka lahap di pos jaga Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).

Beberapa puluh meter dari pos mereka orasi ratusan mahasiswa digelar. Moncong toa pengeras suara mengarah ke halaman depan gedung DPR/MPR. Di dalam gedung itu para anggota dewan tengah dilantik.

Komandan memerintahkan pasukan berkemas. Mundur karena situasi terpantau relatif kondusif. Beda dengan situasi chaos yang terjadi beberapa hari lalu.

Botol sisa minuman, bekas makanan, hingga senapan gas air mata mereka angkut. Pos jaga diperintahkan mundur tak jauh mengarah ke Slipi. Pindah ke samping Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pos baru tersebut merupakan titik pertemuan massa aksi dan aparat kepolisian sejak aksi 23 September lalu.

Sepeninggal mereka, pos jaga itu nampak bersih. Hanya ada satu yang tertinggal: bau pesing bekas buang air kecil.

"Tadi lewat bau banget, nyengat. Tadi sempet ke situ juga, bau banget," ucap Cynthia, pejalan kaki yang melintas di pos tersebut.

Pantauan CNNIndonesia.com, beberapa orang yang sempat melintas pun menutup hidung. Kadang mengibas tangan, seolah menyapu aroma aneh yang terhirup.

Sejak awal minggu ini, kepolisian menjadikan tempat itu sebagai titik terakhir massa yang ingin mendekat ke gedung perwakilan rakyat.
[Gambas:Video CNN]
Selain berjaga, makan dan tidur, aparat juga membuang sampah di situ. Bahkan CNNIndonesia.com sempat beberapa kali melihat aparat yang membuang air kecil di semak-semak samping Kantor KLHK.

Tak ada fasilitas MCK yang disediakan di titik kerumunan tersebut. Jamban terdekat berada di dalam Kompleks Parlemen. Jaraknya 200 meter.

Orang lainnya yang sempat mampir ke tempat itu adalah Ruslan, pedagang roti keliling. Ia mendatangi pos tersebut untuk menjajakan jualannya sejak sore.

Ruslan, yang setiap hari berjualan di Slipi dan sekitar Stasiun Palmerah mengatakan ada bau yang tak biasa ia hirup. Namun dia tetap bertahan untuk berjualan. Lumayan, dua puluh potong roti terjual dan cuan Rp60 ribu sehari.

"Enggak enak banget, enggak tahu dari mana. Biasanya sih enggak," ucapnya sembari tersenyum.

Menjelang petang, pos tersebut sepi. Hanya kawat beduri, dan bau pesing yang menyengat. Demo hari itu berjalan damai. Tak ada bentrokan, tak ada hentakan ledakan senapan gas air mata.

(dhf/ain)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2okfO6I
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Demo Mahasiswa dan Bau Pesing yang Tertinggal Pos Jaga Aparat"

Post a Comment

Powered by Blogger.