"Saksi yang kami hadirkan ada tiga, salah satunya saudara Novel," ujar penuntut umum Burhanuddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (9/10).
Kepada wartawan, Novel tidak banyak bicara perihal materi yang akan disampaikan dalam persidangan. Namun, ia membenarkan hari ini akan memberikan kesaksian terkait penanganan perkara e-KTP.
Novel pernah menjadi penyidik yang menangani kasus proyek pengadaan e-KTP yang ditaksir merugikan uang negara hingga Rp2,3 triliun.
"Iya, saya saksi sidang ini," ucap Novel.
Miryam merupakan terpidana keterangan palsu terkait kasus dalam sidang perkara korupsi e-KTP. Ia telah divonis lima tahun penjara.
![]() |
Atas perbuatannya ini, Markus Nari didakwa telah melanggar Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Ia juga didakwa mencegah atau merintangi secara langsung atau tidak langsung pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap saksi Miryam S. Haryani dan terdakwa Sugiharto dalam perkara proyek e-KTP.
Sementara untuk merintangi penyidikan, Markus diancam pidana dalam Pasal 21 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(ryn/DAL)from CNN Indonesia https://ift.tt/2p2j0UM
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Novel Baswedan Jadi Saksi di Sidang e-KTP Markus Nari"
Post a Comment