
"Dikhawatirkan, para staf khusus tersebut akan semakin membuat gemuk birokrasi di lingkungan istana," kata Saleh kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Saleh para pembantu presiden untuk menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun ke depan sudah sangat banyak.Saleh pun mencontohkan jajaran pembantu presiden mulai dari menteri, wakil menteri, staf kepresidenan, juru bicara hingga staf rumah tangga kepresidenan.
Dengan pembantu sebanyak itu diyakini Saleh bisa membantu presiden mengatasi persoalan pemerintahan. Tak perlu lagi ditambah oleh tujuh staf khusus. Meski demikian ia menyerahkan kepada publik efektivitas penambahan tujuh staf khusus tersebut.
"Silakan dinilai sendiri, apakah itu efisien atau tidak," kata Saleh.
Presiden Jokowi pada Kamis (21/11) sore resmi mengenalkan tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Para stafsus itu berusia di bawah 40 tahun. Mereka di antaranya Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (29), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23), CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra (32).
Kemudian Perumus Pergerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pemuda asal Papua Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan mantan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma'rufruf (33).
[Gambas:Video CNN]
Saleh mempertanyakan tugas dan fungsi ketujuh staf khusus tersebut. Ia mengatakan bahwa publik perlu penjelasan mendetail terkait tugas yang akan diemban oleh tujuh staf khusus baru itu.
Jokowi sendiri mengatakan bahwa tujuh stafsus baru itu tak memiliki bidang tugas khusus. Mereka akan kerja bersama, baik dalam membuat program dan menyelesaikan masalah.
(rzr/wis)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2QJEbXt
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PAN Kritik Penambahan Stafsus: Birokrasi Indonesia Kian Gemuk"
Post a Comment