
"Gempa magnitudo kecil yaitu 3,1 sedangkan magnitudo terbesar yaitu 6,1, lokasi gempa susulan terjadi di sekitar gempa utama," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun Kota Manado, Edward H Mengko dikutip dari Antara, Jumat (15/11).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara menyatakan belum ada kerusakan rumah dan infrastruktur maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Kendati demikian, pihak BPBD tetap mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap waspada pascagempa.
"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat Maluku Utara, terutama di pesisir pantai untuk tetap waspada pascagempa dan jangan panik. Tetap tenang dan tidak terpancing dengan berbagai isu-isu yang disampaikan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab," ucap Sekretaris BPBD Maluku Utara Ali Yau.
Sejumlah warga pesisir pantai Kelurahan Gambesi, Sasa, hingga Jambula, Kota Ternate memilih lari ke hutan maupun tempat di dataran tinggi seperti Kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate maupun Unkhair saat gempa karena khawatir terjadi tsunami.
"Saya bersama tetangga lainnya bisa kembali ke rumah setelah mendapatkan informasi resmi dari BMKG dan pemda setempat kendati masih diliputi kecemasan," katanya saat ditemui di pengungsian.
Di tempat terpisah, Petugas BMKG Ternate Hermizal mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami meminta agar warga kembali ke rumahnya masing-masing, karena gempa bumi magnitudo 7,1 telah aman dan peringatan dini tsunami telah berakhir," kata Hermizal.
Sementara itu, saat ini aktivitas warga Ternate terpantau normal, baik di pusat perbelanjaan dan perkantoran. Sekolah pun tetap dibuka dan anak-anak beraktivitas seperti biasa.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2rGOt00
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG Catat 79 Kali Gempa Susulan Pascagempa Maluku Utara"
Post a Comment