Para WNI dari kapal Diamond Princess itu dievakuasi menggunakan pesawat khusus Garuda, dari Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. Dari Bandara Haneda, pemerintah punya opsi mendaratkan mereka di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta atau Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, sebelum dibawa ke Pulau Sebaru Kecil untuk diobservasi.
"Bandara tujuan yang kami diskusikan sampai dengan hari ini antara Halim atau Kertajati," Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (29/2).Yurianto mengungkapkan Kemenkes telah membuat skenario penjemputan di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan bandara yang digunakan mendaratkan 68 WNI tersebut.
Pemerintah disebut Yurianto masih melakukan peninjauan lokasi untuk membuat skenario kedua apabila para WNI tersebut diturunkan di Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.
Untuk skenario pendaratan di Halim Perdanakusuma, Yurianto mengatakan setelah pesawat mendarat para WNI akan diangkut menggunakan kendaraan menuju Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Yurianto mengatakan para WNI akan dibawa menggunakan bus milik TNI untuk diangkut dari Halim Perdanakusuma menuju Kolinlamil. Bus akan dikawal aparat gabungan TNI dan Polri. Namun Yurianto tak mengungkap rute yang ditempuh bus dari Halim menuju Kolinlamil.Selanjutnya, kata dia, dari Kolinlamil 68 WNI akan menaiki KRI Soeharso untuk dilabuhkan ke Pulau Sebaru Kecil, tempat mereka akan diobservasi selama 14 hari terhitung sejak tiba di Pulau itu.
"Kalau dihitung semua kan perjalanan bisnya tidak sampai satu jam. Apalagi tengah malam begitu," kata dia.
Menurut proyeksi pemerintah, tim penjemput tersebut akan mulai berangkat dari Jepang esok, pukul 18.00 waktu setempat. Mereka diperkirakan tiba di Tanah Air sektiar pukul 23.30 WIB malam.
Untuk skenario kedua, yakni pendaratan di Bandara Internasional Kertajati, Yurianto menuturkan pemerintah masih melakukan peninjauan lokasi.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri mengaku belum mendapatkan informasi terkait dengan rute yang akan dilalui WNI sebelum diobservasi di Pulau Sebaru Kecil.
"Saya belum peroleh info, ada baiknya dicek dengan Kemenko PMK," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah saat dimintai konfirmasi.
Menko PMK Muhadjir Effendy belum merespons pesan singkat dari CNNIndonesia.com.Pemerintah telah melepas tim penjemput terdiri dari 23 orang untuk mengevakuasi 68 WNI di kapal Diamond Princess. Tim dilepas di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (28/2) dan kemudian terbang ke Jepang pukul 16.00 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
Dalam pelepasan tim evakuasi ini, Retno didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis, serta sejumlah petinggi kementerian dan lembaga terkait.
"Saat ini kita akan melepas 23 (orang) tim penjemput evakuasi WNI dari Yokohama," kata Retno kemarin sore di Bandara Soetta. (mjo/wis)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/39mP0Fe
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Skenario Evakuasi WNI Diamond Princess dari Bandara Halim"
Post a Comment