JAKARTA LEPAS MALAM
Ryan Hadi Suhendra, CNN Indonesia | Jumat, 28/02/2020 14:16 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Awan mendung perlahan menghilang dari langit Jakarta pada Selasa (25/2) malam. Banjir belum sepenuhnya surut. Meski langit terlihat cerah malam itu, warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, yang tengah mengungsi di Universitas Borobudur tetap waswas.Jam menunjukkan sekitar pukul 22.00 WIB ketika CNNIndonesia.com memasuki kampus yang berada dekat dengan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) itu.
Aktivitas di lingkungan kampus terlihat ramai. Bukan karena kegiatan belajar mengajar, namun dipenuhi pengungsi banjir Jakarta.
Bunyi deru kendaraan hampir tidak terdengar karena suara-suara percakapan antarwarga. Mereka tampak asyik dengan aktivitasnya masing-masing saat mobil bantuan logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba untuk kali kesekian.
Empat bapak tua tengah asyik mengobrol di bangku kayu panjang. Remaja tanggung tengah berperang dalam permainan di gawainya. Sementara sejumlah anak berusia sekolah dasar masih terjaga di malam itu.
Sebagian besar penerangan dipadamkan. Sumber cahaya disediakan hanya berasal dari dua buah lampu sorot yang diarahkan ke masjid Universitas Borobudur.
Masjid itu disesaki para pengungsi yang sebagian besar sudah tidur beralaskan tikar. Mereka, para orang tua terlihat mengeloni anaknya yang sudah terlelap.
Tepat di depan pintu masuk, seorang pria bersarung sedang duduk bersila. Dia tampak melamun. Ia memainkan pandangan melihat suasana di luar masjid.
Banjir di Cipinang Melayu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Sepanjang pembicaraan selama setengah jam, matanya sesekali mengintip langit luar melalui sela-sela pintu masjid.
"(Ada) angin, hujan, entar hujan lagi nih jam 12-an ke atas. Langitnya cerah, tapi biasanya gitu jam 12 ke atas [hujan]," kata Slamet.
Slamet mengatakan tinggal di pengungsian melumpuhkan rutinitas sehari-harinya. Ia dapat menilai itu berdasarkan pengalaman yang sudah dirasakan sebelumnya, meskipun, akibat banjir pekan terakhir Februari ini, ia baru sehari tinggal di pengungsian.
"Aktivitas selama di pengungsian, ya, waktu kita mondar mandir ngontrol rumah," ujar dia.
Warga RT 7 RW 4 Jalan Raya Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, itu juga memboyong dua putrinya dan seorang istri ke tempat pengungsian. Akibat bencana banjir, kedua putrinya harus izin absen kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kedua putri Slamet kini tengah duduk di bangku SMP 80 Halim Perdanakusumah dan SMK di Cawang jurusan perkantoran.
"Sekolahnya terganggu. Sekolah tetap ada aktivitas, cuma kita minta izin," katanya sembari memandang kedua putrinya yang sudah terlelap.
[Gambas:Video CNN]
Formula E dan Anggaran Pengendalian Banjir Jakarta
BACA HALAMAN BERIKUTNYAfrom CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/32zt5rQ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suatu Malam di Pengungsian Banjir"
Post a Comment