"Minggu 23 Februari pasien meninggal, datanya langsung kita kirimkan ke Litbangkes, dan esoknya yakni Senin, disebutkan bukan karena corona," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP dr Kariadi, Nurdopo Baskoro, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/2).
Meski tidak menyebut terserang corona, pihak rumah sakit enggan menjelaskan penyakit yang diderita pasien hingga mengakibatkan kematian. Pihak RS berdalih masih membutuhkan waktu yang lama dalam proses pemeriksaan.
"Jadi kita ada pemeriksaan lain yang kita kirimkan dari hasil kemarin, tetapi saat ini kami masih menunggu pemeriksaan karena pemeriksaan itu membutuhkan waktu dan proses yang lama," ujar Baskoro.
Penanganan pasien yang terjangkit virus corona di China. (Chinatopix via AP)
|
Ketika nyawanya tak tertolong lagi, pihak Rumah Sakit membungkus jenazah dengan plastik rangkap dan dimasukkan ke peti sesuai dengan standar penanganan jenazah yang terindikasi terinfeksi virus. Phak RS juga meminta kepada keluarga untuk tidak membuka peti dan melihat jenazah hingga pemakaman.
"Tindakannya seperti kita menangani pasien-pasien sebelumnya atau flu burung pasien dengan apa yang dengan penularannya tinggi kita lakukan perlakuan khusus. Pasien itu dibersihkan di ICU kemudian dilapisi tiga lapisan plastik, pasien tidak boleh dimandikan di rumah jadi dimandikannya di ICU bungkus 3 lapis plastik kemudian kita masukkan di peti dan kita berpesan kepada keluarga bahwa peti tidak boleh dibuka," kata Baskoro.
Selain itu, agar tidak memunculkan kepanikan dan polemik di tengah masyarakat, identitas pasien dirahasiakan oleh pihak rumah sakit sesuai dengan kesepakatan keluarga.
[Gambas:Video CNN] (dmr/pmg)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Vlegrk
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasien Suspect Corona Semarang Meninggal, Hasil Lab Negatif"
Post a Comment