"Di sini kita tidak deal komersil. Ini istilahnya mungkin kita pinjam pakaikan kepada pemerintah dalam hal ini negara. Karena negara memang harus hadir dalam semua masalah yang menyentuh warga negara yang tertimpa musibah di luar negeri," kata dia, Sabtu (29/2).
Tomy mengatakan sebelum digunakan sebagai tempat karantina dan observasi risiko virus corona, Pulau Sebaru Kecil pernah digunakan pemerintah sebagai tempat rehabilitasi narkoba.Selain itu, Pulau Sebaru Kecil digunakan sebagai pusat training Artha Graha Peduli, sebuah organisasi nonprofit di bawah Grup Artha Graha.
"Bagi kami selalu patuh dan loyal apapun yang pemerintah inginkan, dalam batas yang mampu kami laksanakan. Kami juga berterima kasih kepada pemerintah bahwa kami diberi kesempatan untuk membantu program pemerintah,"kata dia.
Ia mengatakan akan menata ulang dan melakukan sterilisasi Pulau Sebaru Kecil setelah pulau tersebut selesai digunakan sebagai tempat observasi.
[Gambas:Video CNN]
"Pasti selesai itu, satu atau dua tahun pulau itu harus ditata ulang untuk disterilkan. Meski peraturannya cukup tiga bulan, katanya. Tapi ya kami patok satu dua tahun lah," ucap dia.
Selain WNI dari Kapal World Dream, WNI dari kapal Diamond Princess juga direncanakan akan menjalani karantina dan observasi di Pulau Sebaru Kecil. Saat ini, tim penjemput sudah berangkat untuk melakukan evakuasi terhadap WNI dari Kapal Diamond Princess. (yoa/wis)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3alBbr3
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tomy Winata soal Karantina di Sebaru: Tidak Ada Deal Komersil"
Post a Comment