Berdasarkan data yang dihimpun oleh CNNIndonesia.com, jumlah korban meninggal mencapai empat orang itu terdiri dari dua korban hanyut, satu korban dalam insiden lalu lintas saat banjir, serta satu orang tersengat listrik.
Korban pertama adalah remaja bernama AW (15). Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut AW merupakan santri Pondok Pesantren Islah, Mampang. Ia hanyut saat berenang bersama teman-temannya di Kali Mampang, Selasa (25/2) pukul 10.00 WIB.
Korban ditemukan warga dalam kondisi meninggal di bantaran Kali Mampang, Jalan Mampang Prapatan XVI, Tegal Parang, Jakarta Selatan, Selasa (25/2) pukul 16.15 WIB. Korban kedua adalah Muhammad Sulton (14). Ia terseret arus Kali Mangga Besar V, Kelurahan Pinangsia, Tamansari, Jakbar pada Selasa (25/2) pukul 11.30 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Teuku Arsya Khadafi mengatakan Sulton terseret arus saat mencoba menyelamatkan beberapa anak yang tengah berenang di tepian kali yang terseret arus.
Korban sempat berhasil menyelamatkan seorang di antaranya. Namun, warga Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakbar, ini malah terseret arus dan tak bisa diselamatkan warga. Tim SAR dan kepolisian beserta warga yang melakukan pencarian kemudian menemukannya di tepi kali pada pukul 14.00 WIB dalam kondisi meninggal.
Korban ketiga ialah seorang pengendara motor berinisial RH. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Lilik Sumardi menyebut korban meninggal saat mencoba menembus banjir di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Selasa (25/2) pukul 08.45 WIB.
Saat melintas di depan Toko Singer, lanjutnya, sepeda motor korban tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak trotoar, Korban kemudian terjatuh di pinggir jalan. Lilik menduga korban tak hati-hati saat itu.
Korban keempat adalah Tisin yang meninggal saat banjir melanda Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu (23/2). Yusri Yunus mengatakan kejadian itu bermula saat korban bersama rekannya tengah berjaga di pos keamanan, Minggu (23/2) pukul 02.00 WIB. Saat itu, terjadi hujan deras disertai petir.
Akibat hujan tersebut, banjir menggenangi kawasan Medan Satria. Volume air meninggi. Korban lalu tiba-tiba terjatuh. Rekannya yang hendak menolong mematikan listrik lebih dulu agar tak ikut tersengat listrik. Yusri pun menyebut Tisin meninggal diduga akibat sengatan listrik.Selain empat korban tewas di atas, dua korban hanyut di Tangerang Selatan masih belum ditemukan.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Ade Wahyudi mengatakan empat remaja itu hanyut saat berenang di sungai yang berada di Komplek Pondok Maharta, Pondok Aren, Tangsel, Banten, saat banjir menerjang, Selasa (25/2).
[Gambas:Video CNN]
Keempat remaja itu ialah Nazar (13), Desta (12) Agus (14), dan Rian (13). Dari empat korban itu, Nazar dan Desta masih belum ditemukan. Sementara, Agus dan Rian berhasil selamat.
"Korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi," kata Ade.
Sementara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan BPBD daerah sekitarnya belum merilis jumlah korban banjir kali ini.
Gubernur DKI Anies Baswedan sendiri hanya menjelaskan soal jumlah pengungsi yang berkisar antara 12 ribu-15 ribu jiwa di 74 lokasi pengungsian, tanpa mengungkap korban jiwa. Dia juga menyebut jumlah kawasan tergenang sebanyak 236 RW di seluruh wilayah Jakarta. (arh/sur)from CNN Indonesia https://ift.tt/2wIb7HP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Empat Tewas dalam Bencana Banjir Jakarta, Bekasi dan Tangsel"
Post a Comment