Nahrowi(66), salah satu warga setempat, mengatakan wilayah itu pada mulanya merupakan daerah resapan air sebelum dijadikan Kompleks JGC.
"Keseluruhan, bukan [hanya] AEON. JGC bangun ini ya jadi banjir. Dulu pas masih ada rawa, air masih meresap ke rawa," kata dia sambil menunjuk ke arah JGC saat ditemui CNNIndonesia.com di kediamannya, Selasa (25/2).
Nahrowi pun mengatakan JGC menjanjikan 'uang debu' alias uang ganti rugi karena pembangunan kepada warga saat memulai proyek itu. Namun, hingga saat ini itu belum terealisasi. Dia, yang sebelumnya berprofesi sebagai petani, mengaku enggan menjual tanahnya seluas 3.000 meter persegi demi proyek itu. Namun, ia kemudian mau tak mau menjualnya karena para petani lain sudah menjual sawahnya ke pihak JGC.
"Kalau enggak dijual, percuma juga. Tanahnya kan udah ditinggiin [oleh pihak JGC]. Nanti kalau saya sendiri bakal jadi rendah [sawahnya], terus air dari atas bikin mati sawah," ujarnya.
Hasbi (33), warga Cakung lainnya, menimpali bahwa banjir besar baru terjadi setelah pembangunan JGC.
"Sebelum ada JGC enggak separah ini [banjirnya]. Paling ada tapi ya cuman becek-becek aja," aku dia.
Sejumlah fasilitas rusak pasca-demo warga di AEON mall Cakung, kemarin. (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
|
Nahrowi dan Hasbi pun berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian bagi warga daerah Cakung, khususnya wilayah yang dikelilingi oleh tembok JGC.
Terpisah, Corporate Communication Departemen Head PT Modernland Realty Tbk Gunawan Setyo Hadi, yang merupakan pengelola JGC, mengklaim pihaknya sudah memenuhi seluruh persyaratan dan izin dari pemerintah daerah.
Salah satunya, kata dia, adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari pembangunan perumahan tersebut.
"Ada hal-hal yang dari pihak pemda atau pemerintah mewajibkan ke kami yang harus diikuti. Itu kan bagian dari ini, sehingga kami baru bisa develop salah satunya masterplan," kata dia, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).Hadi mengaku pihaknya juga telah melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi banjir di wilayah lingkar luar perumahan tersebut. Misalnya, menyiapkan delapan buah pompa air, membangun dua danau penampung air.
Pada Selasa (25/2) sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan warga berkerumun di depan Mall AEON, Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta.
[Gambas:Video CNN]
Mereka mendemo pihak JGC karena dianggap bertanggung jawab atas banjir yang menggenang rumah mereka. Warga juga menanyakan soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pembangunan perumahan tersebut.
Perusakan pun terjadi. Pukul 12.00 WIB, kerumunan massa membubarkan diri. Polisi pun menangkap 8 orang yang selanjutnya ditahan di Polsek Cakung.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan pada pukul 11.45 warga bertemu dengan pihak Mall dan katanya pertemuan berlangsung damai.
"Jam 11.40 WIB mediasi dan pertemuan selesai berjalan dengan aman dan kondusif," ucap Yusri.
(ndn/arh)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2HYivBg
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suara Protes Warga Cakung Tuding JGC Penyebab Banjir"
Post a Comment