Sesaat sebelum menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon kapolri di Komisi III DPR RI, Idham berujar tak ingin pekerjaannya dicampuri anak dan istrinya. Ia bahkan menyebut tugas istri hanya mengurus dapur, sumur, dan kasur.
"Itu kan mulai dari awal, mungkin ya kalau sekarang kita harus berpikir ke depan bagaimana kesetaraan gender itu dapat diwujudkan," kata Bintang saat ditemui di HUT ke-55 Tahun Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (3/11).
Bintang berkata Kementerian PPPA mengusung lima target untuk mengangkat derajat perempuan. Pertama adalah pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha. Kemudian mengefektifkan peran perempuan dalam pendidikan anak.
Lalu Kementerian PPPA bakal berusaha menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Keempat menekan angka pekerja anak dan kelima mencegah pernikahan dini.
"Ke depan justru bagaimana kita bisa memberdayakan perempuan tidak hanya urusan domestik saja, tetapi bisa jadi penopang keluarga dalam bidang ekonomi," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis menyampaikan beberapa janji saat ditemui perwakilan Komisi III DPR RI di kediamannya Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Jakarta Selatan pada Rabu (30/10).
Dia berjanji akan mengurangi pertemuan dengan anggota di rumah dinas Kapolri bila kelak terpilih dan dilantik. Idham juga tak ingin istrinya ikut campur dalam urusan pekerjaannya.
"Saya selalu bilang sama istri, kamu urusnya di dapur, sumur, sama kasur saja. Kalau tidak pakai prinsip itu, lama-lama istri bisa jadi bintang empat setengah. Terus lama lama bisa bintang tujuh, obat sakit kepala itu," kata Idham sembari bercanda.
(dhf/chs)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Nboq9O
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Respons Menteri PPPA Soal Pernyataan Seksisme Kapolri"
Post a Comment