Tito menyampaikan ia baru menjabat Mendagri sekitar sebulan. Dia memilih berfokus mengerjakan tugasnya sebagai menteri dibanding memusingkan hasil kajian lembaga survei.
"Dalam sebulan ini kan saya melakukan berbagai kegiatan ya. Seperti untuk sesuaikan program antara pusat dan daerah. Tapi saya tidak begitu terpengaruh dengan hasil survei, tapi saya lillahi ta'ala," kata Tito kepada wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (25/6).
Tito berkata sedang berusaha membayar amanah yang ia terima dari Allah SWT lewat Presiden Joko Widodo. Dia mengklaim akan bekerja menjadi Mendagri untuk bangsa dan negara.
Menurut Tito, pengalaman pribadinya sebagai Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri bisa ia gunakan sebagai bekal menjalani peran sebagai Mendagri. Tito juga yakin bisa mendapat dukungan dari seluruh elemen di Kemendagri.
"Saya juga tahu bahwa teman-teman Kemendagri banyak yang pintar-pintar. Saya juga menyerap memanfaatkan memberdayakan teman-teman di Kemendagri, membuat team work yang baik sekali lagi buat masyarakat, bangsa, negara. Kalau dinilai tidak baik, ya tidak apa-apa," ucap dia.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, lembaga survei Indonesia Politic Opinion (IPO) merilis hasil survei Respons Publik atas Susunan Kabinet Indonesia Maju pada Sabtu (23/11). Survei itu dilaksanakan pada Oktober-November 2019 terhadap 800 responden. Survei dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan batas kesalahan (margin of error) 4,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Beberapa poin dalam survei itu adalah menyoal tingkat popularitas, kepercayaan, dan keraguan publik terhadap pejabat menteri Kabinet Indonesia Maju.
IPO mencatat tingkat kepercayaan publik pada Tito hanya 1,0 persen. Tingkat keraguan publik pada Tito juga termasuk besar yakni 14,7 persen, di bawah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yakni sebesar 15,2 persen.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2XHKrAq
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tito Tak Peduli Disebut Menteri Paling Tak Dipercaya Publik"
Post a Comment