
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, semua fasilitas termasuk limbah yang berasal dari lokasi karantina telah disterilkan sehingga aman dibawa ke luar zona karantina.
"Ada petugas yang tugasnya melakukan disinfeksi alat-alat makan, tenda, tiga kali sehari, kalau selesai makan, mejanya dilap dengan disinfektan," kata Anung dalam konferensi pers di Natuna, seperti disiarkan CNNIndonesiaTV, Kamis (6/2).
"Unit pengolah limbah yang berfungsi mengolah limbah padat, diantaranya masker, bagaimana pun kami mempersepsikan ini bagian dari mekanisme penularan kalau membuangnya sembarangan," katanya, "Ini berfungsi untuk mengolah limbah padat menjadi limbah padat yang bisa dibawa keluar dari zona infeksi."
Kata Anung, ratusan orang yang menjalani karantina berada dalam kondisi baik. "Sampai saat ini 285 orang yang diawasi yang menjadi bagian dari teman yang pulang, kru pesawat, tidak ada kenaikan suhu," katanya.
Sejauh ini, menurut Anung, proses layanan kesehatan tetap berjalan. Tak hanya itu, Kemenkes juga menyediakan psikolog yang terus memberikan layanan.
Ratusan WNI menjalani karantina di Natuna sejak Minggu (2/2) usai diterbangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Sebanyak 285 orang WNI yang diobservasi di Natuna terdiri dari 237 WNI yang dievakuasi, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air dan 24 tim penjemput.
from CNN Indonesia https://ift.tt/31FykWR
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alat Makan WNI di Natuna Disemprot Disinfektan 3 Kali Sehari"
Post a Comment