Search

Demam Pulang dari China, Seorang Wanita Diisolasi di RS Solo

Solo, CNN Indonesia -- Seorang perempuan dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi, Solo, Jawa Tengah karena demam setelah melakukan perjalanan ke China belum lama ini. Atas pasien tersebut, tim dokter belum memastikan kondisinya terinfeksi virus corona atau tidak.

Kepala Subbagian Hukum dan Humas RSUD Moewardi, Eko Haryati mengatakan saat ini pasien masih dalam pemeriksaan.

"Jadi kita belum bisa menetapkan statusnya sebagai suspect," katanya saat dihubungi, Sabtu (1/2).


Eko mengatakan pasien yang dirahasiakan identitasnya itu sebenarnya hanya menunjukkan gejala flu biasa. Namun karena ia diketahui baru datang dari China belum lama ini, ia diperlakukan seperti pasien suspect virus corona.

Pasien tersebut mengunjungi Kota Nanjing. Kota itu berada dalam radius 450 km dari Wuhan. Kota asal virus corona novel berasal. Di Nanjing sendiri dikabarkan ada dua kasus positif virus corona.

Eko menerangkan pasien telah menjalani pemeriksaan laboratorium dan foto thorax. "Sementara ini hasilnya tidak ada kelainan. Suhu badannya juga sudah turun," katanya.

Meski demikian, pasien itu tetap menjalani perawatan di ruang isolasi. Menurut Eko, masih ada beberapa tes yang harus dilakukan sebelum status pasien itu dipastikan positif atau negatif virus corona.

"Masih ada pemeriksaan radiologi, tenggorokan, dan lain-lain," katanya.

Salah satu prosedur pemeriksaan yaitu dengan meneliti kandungan bakteri dan virus yang ada di tenggorokan. Prosedur itu membutuhkan waktu karena penguji harus menunggu masa berkembang biak bakteri maupun virus.

"Kita lihat nanti tumbuh bakteri atau virus atau tidak. Tapi mudah-mudahan tidak," katanya.

Beberapa hari yang lalu, RSUD Moewardi juga pernah menghadapi pasien dengan gejala serupa. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut diketahui pasien tersebut menderita bronkitis akut.

7 Mahasiswa Sumsel Pulang dari China Negatif Corona

Sementara itu, sebanyak tujuh mahasiswa asal Sumatera Selatan yang berkuliah di China tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sabtu (1/2) petang. Setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan, seluruh mahasiswa tidak memiliki gejala terjangkit virus corona.

Tujuh mahasiswa tersebut berkuliah dari dua kampus yakni Universitas Changchun di Kota Changchun, Provinsi Jilin dan Universitas Jiangsu Normal di Kota Xuzhou, Provinsi Jiangsu. Para mahasiswa kembali ke kampung halamannya di empat daerah di Sumsel yakni Palembang, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, dan Prabumulih.


Anisa S, mahasiswa Palembang yang berkuliah di Universitas Changchun mengatakan kondisi sosial dan ekonomi di kota tempatnya berkuliah mulai terasa lumpuh. Banyak toko makanan yang kehabisan barang kebutuhan pokok dan transportasi umum seperti bus dan kereta bawah tanah tidak beroperasi.

Ia menerangkan jarak dari kota Changchun ke Wuhan di provinsi Hubei mesti ditempuh tujuh jam menggunakan kereta api. Meski jarak yang jauh dari sumber penyebaran virus ini, kondisi terisolisasi sangat terasa di kotanya.


"Untuk mendapatkan masker itu sangat susah. Dari KBRI dan KJRI juga kita berhubungan terus. Selama dua minggu ini benar-benar tidak keluar kamar. Keluar untuk beli bahan makanan saja, itu pun harus lapor dosen, bikin surat izin mau ke mana pulang jam berapa," ujar Anisa.

Deman Pulang dari China, Seorang Wanita Diisolasi di RS SoloPetugas mencatat riwayat kesehatan mahasiswa yang baru pulang dari China di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, 1 Februari 2020. (CNNIndonesia/Hafizd)

Sementara itu, Adam A, asal Muara Enim yang berkuliah di Universitas Jiangsu Normal yang berada di kota Xuzhou juga muncul imbauan untuk tidak keluar rumah sehingga aktifitas warga di luar sangat jarang. Selain itu, keperluan sehari-hari pun sebelum ia pulang terasa berkurang, dan jika masih ada harganya pun naik.

Dirinya mengaku sejak awal Januari masih terasa biasa saja meskipun sudah ada kabar mengenai penemuan virus corona tersebut. Namun sepekan terakhir, kondisi terasa semakin intens dengan pemberitaan media yang semakin mencekam membuat orang tua Adam khawatir sehingga menyuruhnya pulang.

"Kita pulang karena orang tua cemas. Sebenernya kalau dua minggu lalu saya belum mau pulang.  Tapi akhir-akhir ini terasa semakin intens, aktivitas masyarakat juga lebih tertutup sehingga akhirnya memutuskan untuk pulang," kata dia.


Adam mengatakan jika mahasiswa yang di Wuhan rencananya langsung dijemput pemerintah RI, sementara dirinya dengan enam kawannya pulang sendiri karena berasal dari kota lain.

[Gambas:Video CNN]
Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilance Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Fenty Wardha mengatakan, tujuh mahasiswa asal Sumsel ini terbang dari China dengan transit melalui Thailand hingga tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2) pagi. Mereka lalu melanjutkan penerbangan ke Palembang.

"Sesuai SOP-nya kami lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah mereka ada gejala yang mengarah ke suspect corona atau tidak. Dari hasil pemeriksaan suhu dengan thermal scanner dan thermometer digital suhunya tidak ada yang lebih dari 36 derajat," ujar Fenty.

Selain itu, kata Fenty, saat berada di Soekarno-Hatta, ketujuh mahasiswa itu pun sudah melewati serangkaian tes kesehatan dan tidak ditemukan gejala virus corona. Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan pemantauan selama 14 hari sejak mereka tiba di tanah air dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

(syd,idz/kid)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/36Llszi
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Demam Pulang dari China, Seorang Wanita Diisolasi di RS Solo"

Post a Comment

Powered by Blogger.