
"Sebetulnya itu usulan pribadi dan memang sudah ditarik," kata Endang dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (20/2).
Dia menjelaskan bahwa ide dasar pengusulan RUU Ketahanan Keluarga adalah kasus narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) serta kekerasan seksual yang meningkat di tengah masyarakat.Endang juga mengaku rancangan regulasi itu merupakan bentuk keprihatinannya melihat perilaku anak-anak di usia sekolah, dari SD hingga SMA yang telah menjurus ke arah seks bebas.
"Perilaku anak-anak SD, SMP, SMA yang sudah mengarah ke seks bebas dan tiba-tiba anak SMP melahirkan tanpa dia tahu sudah hamil. Itu sangat memprihatinkan pribadi saya," ucapnya.
Dia melanjutkan cara pencegahan terbaik terhadap berbagai hal itu adalah melalui keluarga. Menurutnya, kondisi keluarga yang rapuh berpotensi membuat anak-anak terjerumus dalam narkoba hingga seks bebas.
"Kami berharap solusi utamanya pencegahan yang paling baik harus dari keluarga. Jika keluarga rapuh, yang terjadi seperti saya uraikan di atas," ucap Endang.
RUU Ketahanan Keluarga telah masuk dalam Prolegnas Prioritas 2020. RUU ini sedang dalam proses harmonisasi di Baleg DPR RI sebelum masuk tahap pembahasan.
Draf aturan ini diajukan oleh lima politisi, yaitu Netty Prasetiyani dan Ledia Hanifa dari Fraksi PKS, Endang, Sodik Mudjahid dari Fraksi Partai Gerindra, serta Ali Taher dari Fraksi PAN.
[Gambas:Video CNN]
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Golkar di Baleg DPR Nurul Arifin menyatakan bahwa RUU Ketahanan Keluarga telah menafikan unsur-unsur heterogenitas atau keanekaragaman.
"Saya melihat RUU ini bertujuan mendidik keluarga secara homogen. Unsur-unsur heterogenitas dinafikkan," kata Nurul. (mts/wis)
from CNN Indonesia https://ift.tt/37EBEmk
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Politikus Golkar Urung Jadi Pengusul RUU Ketahanan Keluarga"
Post a Comment