Search

GBK Siap Gelar Formula E, DKI Lebih Condong ke Monas

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyatakan pembicaraan terkait bakal calon sirkuit Formula E belum mencapai titik temu. Walaupun demikian, Saefullah menyebutkan kawasan Monas tetap menjadi alternatif bakal jadi sirkuit balap mobil listrik tersebut.

"Tadi sudah saya sampaikan, ada beberapa alternatif kemarin, GBK (Gelora Bung Karno) salah satunya. Tapi per sore kemarin, arahnya kembali ke Monas," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/2).

"Kemensetneg sudah kasih lampu hijau buat dilaksanakan di kawasan Medan Merdeka," lanjut dia.


Saefullah menjelaskan kawasan Monas sendiri selama ini terdiri dari tiga bagian yakni Taman Medan Merdeka, Zona Dalam yaitu Monas, dan Zona pendukung Monas. Itu, tegasnya, tercantum dalam Keputusan Presiden nomor 25 tahun 1995 tentang Kawasan Taman Medan Merdeka.

"Jadi yang namanya kawasan Medan Merdeka ini ya Grand Hyatt sampai Abdul Muis, sampai Istiqlal, sampai belakang Istana, sampai Kebon Sirih, itu kawasan Medan Merdeka," kata Saefullah.

Lebih lanjut, Saefullah belum juga membuka secara detail rute yang akan dilalui mobil-mobil balap Formula E pada Juni mendatang. Pasalnya, kata Saefullah, soal sirkuit akan dijelaskan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.

"Ya nanti dijelasin cagar budaya itu mana-mana, yang tidak cagar budaya itu mana-mana, konstruksinya model apa, akan berdampak apa, dan sebagainya. Itu nanti akan didetailkan," ujar Saefullah.

Sekda DKI Soal Formula E: Arahnya Kembali ke MonasSalah satu mobil balap Formula E. (AFP/David Dee Delgado/Getty Images)

Sementara saat disinggung mengenai opsi Gelora Bung Karno (GBK), Saefullah menyatakan rute tersebut tidak sesuai kualifikasi. Pertimbangnnya, rute GBK terlalu panjang.

"Ada batas maksimal rute 3,3 km. Kalau sampe GBK kepanjangan enggak mungkin, salah satu. Kalau (Monas) kan nggak mungkin dipakai semua juga. Masa mobil E formula masuk [tugu] Monas, kan ada tangga-tangga ke dalam," ujar SAefullah.

"Hari ini kecenderungannya lebih ke kawasan Medan Merdeka, kan Monas juga termasuk Medan Merdeka," pungkasnya.

Sebelumnya, Kemensetneg selaku Komisi Dewan Pengarah Kawasan Medan Merdeka akhirnya memberikan izin kepada Pemprov DKI menggelar Formula E di kawasan Monas. Keputusan itu berbeda dengan sebelumnya yang menyatakan tak mengizinkan gelaran Formula E di dalam kawasan Monas.

Izin gelaran Formula E itu tertuang dalam surat Komisi Pengarah tanggal 7 Februari 2020 yang ditandatangani Mensesneg Pratikno. Dalam surat tersebut, Komisi Pengarah menyatakan menyetujui penyelenggaraan Formula E 2020 di Kawasan Medan Merdeka.

[Gambas:Video CNN]
Merujuk pada surat tersebut, beberapa hal yang harus dipatuhi oleh pemprov DKI yakni dalam merencanakan konstruksi lintasan tribun penonton dan fasilitas lainnya harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, antara lain UU No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

Sementara itu, hari ini Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengaku siap menggelar Formula E selama memenuhi syarat.

Dalam jumpa pers hari ini, Dirut PPKGBK Winarno mengatakan satu syarat yang diminta pihaknya adalah Sirkuit Formula E nantinya tak akan menggunakan seluruh area dalam ring road Stadion GBK yang biasa digunakan masyarakat untuk berolahraga.

(ctr/kid)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2HgLHmA
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "GBK Siap Gelar Formula E, DKI Lebih Condong ke Monas"

Post a Comment

Powered by Blogger.