KPAI Khawatir Dampak Psikologi Siswa Lihat Bunuh Diri di SMP
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap kekhawatiran lain di balik kasus bunuh diri SN, siswi SMPN 147 yang bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung sekolah, akhir pekan kemarin.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan saat SN melompat bunuh diri, setidaknya ada 30 siswa lain di sekolah tersebut berada di lapangan. Para siswa tersebut melihat langsung peristiwa tersebut.
"Kami mengkhawatirkan dampak psikologi yang dialami anak-anak tersebut," kata Retno dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/9).
Para siswa yang melihat sebuah tubuh ambruk dengan penuh darah, kata Retno, berpotensi terganggu perkembangan psikologinya. KPAI, kata dia, dalam pertemuan kemarin telah merekomendasikan agar para siswa yang menjadi saksi kejadian tersebut diberikan pendampingan secara intensif.
"Dalam hal ini KPAI mendorong Kementerian PPA untuk menugaskan para psikolog anak untuk memberikan pendampingan," kata Retno.
Sebelumnya, Retno mengakui belum menemukan motif perundungan atau bullying di balik kasus bunuh diri SN.
Siswi SN, kata Retno, dikenal sebagai siswi kebanyakan, punya teman dan kelompok bermain. Artinya, Retno menyebut sosok SN bukan siswi yang kerap menyendiri, objek perundungan, atau siswa yang dikenal anti-sosial.
"Kemungkinan alasan kehilangan seperti itu yang menjadi latar belakangnya, tapi KPAI tetap menghormati penyidikan polisi yang lebih berwenang," kata Retno.
0 Response to "KPAI Khawatir Dampak Psikologi Siswa Lihat Bunuh Diri di SMP"
Post a Comment