"Iya [ada opsi pakai pesawat Lion Air]," kata dia, ditemui di kompleks DPR RI, sebelum menggelar rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Kamis (30/1).
Menurut Hadi, itu sepenuhnya menjadi pertimbangan pihak Kementerian Luar Negeri. Pihaknya saat ini tetap bersiaga untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules.
"Seandainya pun men-carter pesawat sipil itu juga, itu adalah sudah menjadi pertimbangan dari ibu Menlu [Retno Marsudi]," kata dia. Terlepas dari opsi tersebut, Hadi sendiri mengatakan TNI sudah bersiaga dan menyediakan pesawat untuk menjemput para WNI di lokasi karantina yang ada di China.
Bahkan, pihaknya juga telah menyiagakan tenaga medis dari jajaran TNI untuk bersiaga jika sewaktu-waktu komando untuk berangkat dikeluarkan oleh pemerintah. Tak hanya itu, sejumlah peralatan medis juga telah disediakan sejak lima hari lalu.
"Peralatan apa saja yang harus dibawa termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," kata Hadi.
"Tinggal kita koordinasi dengan Menlu kapan kita diberangkatkan. Ini leading sector-nya kan Menlu, kami yang penting siap kapan bu Menlu minta bantuan, kita siap," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Terkait tempat isolasi yang akan digunakan untuk mengkarantina warga yang baru dipulangkan dari China nanti, sepenuhnya ada di tangan Kepala Pusat Kesehatan TNI Polri. Dia belum bisa memastikan apakah Asrama Haji Pondok Gede akan digunakan untuk lokasi karantina.
"Ya dari Kapuskes. Ya nanti Kapuskes lah yang ini," kata dia.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR Teuku Riefky Hasan mempertanyakan soal upaya evakuasi yang hingga saat ini belum dilakukan oleh Pemerintah.
"Kami ingin mendengar perkembangannya seperti apa, karena tentu kami juga memahami bahwa psikis dari WNI locked down di sana itu penting untuk kita jaga," kata dia, dalam rapat dengar pendapat Komisi I bersama Kementerian Pertahanan, Panglima TNI, Kementerian Luar Negeri dan BNPB di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (30/1).
"Karena kalau staminanya turun tentu juga selain dari asupan makanan, kemudian juga tidak menggunakan alat disinfeksi," imbuhnya.Meski begitu, dia mengakui tak mudah melakukan evakuasi dari wilayah karantina. Menurutnya, WNI dan tim penyelemat ini akan terpapar virus saat melakukan evakuasi.
"Tetapi kami ingin tahu perkembangan terakhir karena kami dengar sudah ada persiapan-persiapan," kata dia.
Senada, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Christina Aryani, mempertanyakan jadwal evakuasi dari China. Sementara, negara lain sudah lebih dulu melakukannya.
"Kami mendengar Jepang sudah lakukan kemarin pak, Amerika juga sudah. Kami ingin mendengar sedikit soal evakuasi dan apa yang akan dilakukan di sana, juga soal kebutuhan logistik baik masker maupun makanan," kata dia.
(tst/arh)
from CNN Indonesia https://ift.tt/3aSTiFJ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panglima TNI Akui Opsi Pakai Lion Air Evakuasi WNI di Wuhan"
Post a Comment