Kalimat itu berulang diteriakkan Selviani Dwi saat penerbangan asal Republik Rakyat China dan negara-negara sekitarnya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dokter muda itu selalu bermasker.
Di tangannya, tergenggam selembar Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau Health Alert Card. Dia lambai-lambaikan untuk menarik perhatian.
Selviani adalah salah seorang petugas karantina kesehatan yang bertugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa pekan terakhir, ia ditugaskan untuk memeriksa kesehatan penumpang asal China.
Saban hari Selviani mengecek kesehatan para penumpang asal Negeri Tirai Bambu. Saat penumpang turun, Selviana dan belasan petugas lainnya meminta mereka berbaris. Kemudian Selviani dkk menodongkan thermal gun, alat pemindai suhu tubuh. Setelah itu mereka mengecek Kartu Kewaspadaan Kesehatan masing-masing penumpang.
Tugasnya terlihat sederhana. Namun Selviana dkk bertugas memonitor 2.500 penumpang yang terbagi ke dalam 25 penerbangan asal China setiap hari.
"Kita 24 jam di sini, saya dari jam 08.00 WIB pagi tadi sampai jam 08.00 WIB pagi besok. Baru besok berganti," kata Selviana kepada CNNIndonesia.com di sela-sela tugas.
Tugas itu dipersulit dengan bercampurnya penumpang asal China dengan penumpang asal negara lain di jalur kedatangan internasional. Pada situasi demikian, Petugas karantina kesehatan dipaksa mesti jeli mengawasi para penumpang yang datang.
[Gambas:Video CNN]
Selviana menyebut dengan beban kerja yang berat, ia sebisa mungkin memanfaatkan waktu luang untuk istirahat dan makan. Biasanya ia hanya beristirahat di siang hingga sore hari saat penerbangan tak terlalu ramai.
"Kalau lagi sekarang jam 13.00 WIB agak kosong beberapa jam gitu, ya makan, salat, terus balik lagi ke sini," tuturnya sembari tertawa kecil.
Ia tak memungkiri ada rasa waswas saat ditugasi menjadi garda terdepan menangkal penyebaran virus corona. Namun Selviana yakin jika menjaga kesehatan, dirinya akan terhindar dari corona dan optimal menjalankan tugasnya.
"Waswas sih, pokoknya kalau pulang kita harus clear. Di rumah ada keluarga, jadi jangan sampai nanti kita abis kerja, enggak bersih, di rumah jadi ketularan," ucap dia.
Virus novel corona (2019-nCov) menjadi sorotan publik dunia setelah menginfeksi Wuhan, China. Akses kota itu pun sampai ditutup guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Hingga saat ini, virus tersebut telah menewaskan 106 orang. Sebanyak 16 negara menyatakan telah terpapar virus tersebut, yairu China Jepang Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal, Perancis, Australia, Kanada, Kamboja, Sri Lanka, dan Jerman. (ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/37Chyd1
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Selviani, 24 Jam Siaga di Pintu Soetta Cegah Corona"
Post a Comment