Edy mengaku sudah meminta bantuan perahu karet ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), namun masih tetap kurang untuk mengevakuasi para warga.
"Perahu (karet) kami juga terbatas, sudah minta bantuan dari pusat masih kurang juga. Karena banjir sangat luas," kata Edy saat dikonfirmasi, Kamis (2/1).
Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan kurangnya perahu karet di wilayah terdampak banjir di Kota Bekasi, seperti warga Perumahan Kemang Ifi Graha/Angkatan Laut Sinar Pondok Benda, Jatiasih, Kota Bekasi.
Warga perumahan tersebut, Gusti (27), kemarin Rabu (1/1), menyebut masih banyak warga, terutama lansia yang terjebak di dalam rumah akibat banjir di Jabodetabek. Ia pun meminta instansi terkait segera mengirimkan bantuan perahu karet.
Menurutnya, saat ini baru ada sekitar dua perahu karet milik RW setempat untuk mengevakuasi para warga yang bertahan di rumah masing-masing.
"Belum dapat bala bantuan, perahu karet stock-nya sedikit cuma satu atau dua, itu pun bukan dari Tim SAR," ujarnya.
Warga di Perumahan Kemang Pratama 2 juga mengeluhkan hal yang sama. Pasangan suami istri yang tinggal di perumahan itu, Denny dan Amanda, terjebak di dalam rumah bersama anak-anaknya berusia 6 tahun dan 5 bulan.
Total ada tiga orang dewasa, satu anak dan satu bayi yang terjebak.
Berdasarkan data BNPB, ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten, terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, banjir Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik.
Rincian 97 titik banjir di Jawa Barat adalah Kota Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2sDITMP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Bekasi Terjebak di Rumah, BPBD Sebut Perahu Karet Minim"
Post a Comment