Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih, hal ini terjadi lantaran ketersediaan APD tidak dapat mengimbangi lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 yang terus meningkat.
"Kawan-kawan di lapangan sekarang banyak melakukan modifikasi-modifikasi dari bahan-bahan yang menurut kawan-kawan masih bisa dipakai, seperti kantong plastik sampah dimodifikasi menjadi alat pelindung diri," kata Faqih kepada CNN Indonesia Tv, Sabtu (28/3).
Selain kantong sampah, kata Faqih, para tenaga medis juga mengakali pelindung diri menggunakan jas hujan dan baju bekas di kamar operasi. Sebab APD hanya bisa dipakai sekali dan harus langsung dihancurkan guna mencegah penularan.
Dalam kesempatan itu, Faqih juga menjelaskan terkait surat terbaru PB IDI. Dia menyebut pihaknya tak berniat mengancam melakukan pemogokan jika pemerintah tak mampu menyediakan APD yang cukup.
IDI hanya mengimbau tenaga medis mematuhi prosedur operasional standar penanganan corona. Salah satunya menggunakan APD yang lengkap.
"Kalau nekat merawat pasien dengan APD tidak memadai, maka kami khawatir tenaga kesehatan berisiko langsung tertular. Kalau langsung tertular, maka yang bersangkutan tidak bisa lagi merawat," tuturnya.
Hingga Jumat (27/3), Indonesia mencatat 1.046 kasus positif virus corona (Covid-19). Dari angka tersebut, 87 orang meninggal dunia dan 46 orang sembuh.
Kelangkaan APD dalam penanganan corona menyita perhatian publik. Pemerintah telah mengimpor 105 ribu APD dan disebarkan ke seluruh Indonesia. Namun jumlah itu disebut masih kurang karena jumlah pasien kian bertambah.
(dhf/eks)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2Unw5Fm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
Poker online dengan presentase menang yang besar
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
WA : +855969190856