Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengimbau kepada Camat dan Lurah untuk mulai menerapkan beberapa poin aturan dalam mendukung program 'RW Siaga Corona' di Kota Bogor demi menekan penyebaran pandemi virus corona (covid-19).
Selain itu, Dedie menghimbau kepada seluruh elemen baik perangkat desa hingga tokoh masyarakat untuk melaksanakan sosialisasi pencegahan penyebaran covid-19 kepada masyarakat, dengan catatan melarang kegiatan sosial dan keagamaan yang menimbulkan kerumunan massa.
Merespons kebijakan pembatasan akses warga, Dedie mengaku Pemkot Bogor akan memfasilitasi kebutuhan pokok warga semisal jika terjadi penutupan wilayah.
"Menyiapkan langkah pengamanan ketersediaan bahan pokok, bahan bakar dan air minum bagi warga dengan mengkalkulasi seluruh resiko dan solusi apabila diterapkan pembatasan dalam jangka waktu tertentu," terang Dedie.
Dedie berharap seluruh warga kota Bogor untuk terus mematuhi imbauan dari Pemerintah Pusat soal social distancing, bekerja dan beribadah di rumah serta menjaga kebersihan sesuai dengan protokol kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Ia menyebut pembatasan sosial skala besar akan berlangsung selama pandemi covid-19 belum mereda, sehingga pihaknya meminta dukungan masyarakat untuk proaktif menyikapi musibah bencana non-alam tersebut.
"Prediksi pembatasan sosial skala besar akan berlangsung hingga tanggal 23 Mei 2020," ujarnya.
Data per (30/3) di Kota Bogor total pasien positif covid-19 sebanyak 18 orang, 29 Pasien dalam pengawasan (PDP) dan 430 Orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan di Provinsi Jawa Barat tercatat 180 orang dinyatakan positif covid-19, 9 orang sembuh dan 20 orang meninggal dunia.
Sementara data secara nasional, Per Senin (30/3) 1414 orang disebut positif covid-19, dari angka tersebut 122 orang dinyatakan meninggal dunia dan 75 orang dinyatakan sembuh. (khr/gil)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2vZfONt
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Batasi Mobilitas Warga, Bogor Bentuk RW Siaga Corona"
Post a Comment