"Persediaan stok Alat Pelindung Diri (APD) di rumah sakit dan puskesmas saat ini sangat terbatas, karena APD sangat langka di pasaran," ujar Idris dalam keterangan tertulis, pada Jumat (27/3).
Dalam keterangan resminya, Idris mengatakan masih terus berupaya mengakses para distributor untuk menyediakan APD. Pengadaan APD untuk rumah sakit dan puskesmas di Kota Depok menggunakan sumber dana dari Anggaran Belanja Tidak Terduga dalam APBD, selama ini APD juga berasal dari bantuan Provinsi.
"Kami mendapat bantuan APD dari provinsi, sedangkan dari pemerintah pusat sangat terbatas, saat ini kami melakukan pengadaan APD melalui Anggaran Belanja Tidak Terduga termasuk untuk pemenuhan kebutuhan puskesmas," ujarnya dalam rilis resminya. Sebelumnya, beredar informasi yang tersebar di media sosial terkait dengan tenaga kesehatan yang menggunakan jas hujan sebagai ganti APD. Idris menyebut, modifikasi tersebut dilakukan sebab APD sangat terbatas.
"Terkait dengan tenaga kesehatan di puskesmas menggunakan modifikasi APD dari jas hujan, kami akui bahwa itu adalah kreasi dan swadaya para tenaga kesehatan di tengah keterbatasan APD," kata Idris.
Jumlah pasien positif corona di Kota Depok mencapai 21 orang per tanggal 27 Maret 2020, 4 dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan data nasional berjumlah 1046 kasus positif corona, dengan jumlah korban meninggal 87 jiwa dan pulih 46 orang.
(mel/age)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/33OV2wE
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
ReplyDeletemain poker dengan banyak penghasilan
ayo segera hubungi kami
WA : +855969190856