
Awalnya saya mencoba tes ke RS Bhayangkara Said Sukanto di Kramat Jati karena dekat rumah. Namun sesampainya di lokasi ternyata rumah sakit tersebut tidak bisa melakukan pengecekan karena belum mendapatkan alat dari Kementerian Kesehatan. Padahal, rumah sakit itu ditulis sebagai rumah sakit rujukan untuk kasus corona.
Petugas medis di RS Bhayangkara menyarankan untuk ke RSUP Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso. Saya kebetulan bersama satu rekan media yang biasa meliput di lingkungan Kementerian Perhubungan saat itu.
Rekan saya mencoba menelepon langsung RSUP Persahabatan dan pihak rumah sakit menyatakan pengecekan hanya Senin-Sabtu.
Kemudian, saya mencoba menghubungi rekan media di RSUP Persahabatan dan mendengar kabar mereka tidak mendapatkan kepastian apakah bisa melakukan pengecekan atau tidak. Jadi, saya memilih ke RSPI Sulianti Saroso meski jauh sekali ke daerah Sunter, Jakarta Utara.
Suasana Kondusif
Sesampainya di RSPI Sulianti Saroso langsung diminta untuk mengambil nomor antrean. Situasinya jauh dari yang saya bayangkan. Semuanya cukup kondusif.
Jumlah warga yang melakukan tes virus corona juga tidak ramai. Saat saya sampai jumlah warga yang ingin melakukan tes tidak sampai 10 orang.
Saya mendapatkan nomor antrean ke 59. Sepertinya warga sudah lebih pagi datang rumah sakit hari itu. Kebetulan saya sampai sekitar pukul 10.00 WIB.
Tak sampai 1 jam saya mengambil nomor antrean sudah dipanggil oleh pihak petugas untuk proses screening atau konsultasi. Di situ saya ditanya mengenai kapan terakhir bertemu dengan pasien yang positif virus corona (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi).
Kemudian saya juga ditanya apakah memiliki gejala seperti pilek, batuk, demam, dan sesak napas.
Semua gejala virus corona tersebut tidak saya rasakan. Kemudian, petugas rumah sakit menyatakan saya tidak perlu melanjutkan pemeriksaan ke ruang UGD karena tidak memiliki gejala.
Saya hanya disuruh mengisolasi diri selama 14 hari ke depan sejak tes kesehatan di RSPI Sulianti Saroso kemarin.
Saya merasa petugas kesehatan sangat membantu. Petugas kesehatan sabar menjelaskan curhatan dan kekhawatiran berlebihan dari saya dan rekan-rekan media lain yang ikut dalam pemeriksaan hari itu.
RSPI Sulianti Saroso juga memiliki posko sendiri untuk warga yang ingin melakukan tes virus corona. Semuanya terlihat sudah dipersiapkan.
Padahal, sebelumnya saya mengira situasi di rumah sakit akan diramaikan puluhan orang dan tidak kondusif. Namun, ternyata jumlah warga yang mengecek tidak banyak dan petugas melayani dengan sangat baik.
Petugas kesehatan tidak membeda-bedakan status warga yang ingin melakukan pengecekan. Semua harus mengambil nomor urut dan dipanggil berdasarkan urutan. Semuanya mendapatkan fasilitas yang sama.
(aud/kid)from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2Wi3aDZ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Manis dari RSPI di Tengah Hiruk Pikuk Virus Corona"
Post a Comment