Pelaku terdiri atas dua orang. Mereka adalah Arif Kurniawan (45), warga Kanalsari Barat Semarang Timur dan Merriyati alias Kosasih (24) warga Jalan Kapas Timur Genuk Semarang. Polisi meringkus mereka pada Rabu (4/3) dini hari ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan penangkapan dua pelaku itu berawal dari patroli siber (cyber patrol) mengenai akun yang menawarkan masker dan cairan antiseptik yang dapat dipesan dalam jumlah besar."Di Semarang dan beberapa daerah itu pada langka. Masker susah dicari, dan kalaupun ada jenis yang mahal. Tapi ini di media sosial ada yang menawarkan, dan bisa dibeli dalam jumlah berapa saja. Kecurigaan kita dari situ dan kemudian kita lakukan penyelidikan dan menangkap pelaku", ujar Budhi.
Dari hasil penggrebekan rumah kedua pelaku, Polisi menyita barang bukti berupa 8 box masker beragam merk, 13 kardus yang berisi 208 botol Hand Sanitizer, serta ponsel.
Sampai dengan saat ini, dua pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Tengah.
Masker menjadi hal yang paling krusial di tengah persoalan risiko penularan virus corona (covid-19). Sejak terjadi wabah virus corona di China yang menyebar ke seluruh dunia mulai Desember tahun lalu, masker memang menjadi barang yang paling dicari sehingga di pasaran Indonesia harganya berlipat.
Kondisi itu kemudian makin menjadi setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga Depok yang telah dinyatakan positif corona pada 1 Maret lalu.Masker makin langka dan harganya melambung menyusul pengumuman dua warga positif terinfeksi virus corona covid-19.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momentum seperti ini, yang menimbun masker, terutama masker, dan menjual kembali dengan harga sangat tinggi," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3).
Warga diketahui memborong masker dan sejumlah kebutuhan pokok lain dalam jumlah banyak hingga stok di sejumlah tempat menipis. Momen itu dimanfaatkan sejumlah pedagang di e-commerce yang menjual masker dengan harga sangat mahal.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momentum seperti ini, yang menimbun masker, terutama masker, dan menjual kembali dengan harga sangat tinggi," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3).
"Ini hati-hati, perlu saya peringatkan," imbuhnya.
Presiden RI Joko Widodo. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
|
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Iwan Kurniawan mengatakan penggerebekan gudang di kecamatan Neglasari, Tangerang, pihaknya menyita 180 karton berisi 360.000 masker merk Remedi dan 107 karton berisi 214.000 masker merk Volca dan Well-best.
Sementara itu untuk penggerebekan di Grogol, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus hanya mengatakan bahwa polisi menemukan 350 kardus berisi masker berbagai merk.
|
"Kelangkaan sarung tangan, masker, kacamata, alat bantu pernapasan, hingga pakaian pelindung akan membahayakan para dokter, perawat dan paramedis yang berada di garis depan memerangi wabah virus corona. Kita tidak bisa menghentikan covid-19 tanpa melindungi para tenaga kesehatan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers kemarin.
[Gambas:Video CNN]
WHO memperkirakan setidaknya butuh 89 juta masker, 76 juta pasang sarung tangan, dan 1,6 juga kacamata setiap bulan bagi para tenaga medis yang bertugas menghadapi wabah virus corona di seluruh dunia.
Tedros menyatakan setidaknya saat ini di seluruh dunia harga masker bedah naik enam kali lipat, masker N95 naik tiga kali lipat, dan pakaian pelindung naik dua kali lipat.
"WHO sudah mengirim hampir setengah juta set peralatan pelindung ke 27 negara, tetapi pasokan semakin menipis," ujar Ghebreyesus.
(dmr/kid)from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2PJZYwY
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polda Jateng Ringkus Penimbun Masker di Semarang"
Post a Comment