Search

Warga DKI Masih Padati Pusat Keramaian di Tengah Wabah Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat keramaian di Jakarta masih ramai dikunjungi meski Gubernur DKI Anies Baswedan mengimbau warga mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mencegah kemungkinan penularan virus corona (Covid-19).

Keramaian terpantau di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Orang-orang hilir mudik di pasar yang terkenal sebagai pusat mainan anak ini.

Banyak orang berjalan sekadar melihat-lihat aneka mainan anak. Imbasnya, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat, depan Pasar Gembrong, padat merayap.


Penjaga salah satu toko mainan, Buyung, mengatakan para konsumen masih mendatangi tokonya meski ada imbauan pembatasan kegiatan di luar rumah oleh Anies. Menurut Buyung, hari Sabtu dan Minggu adalah puncak keramaian di Pasar Gembrong. Sementara pada hari kerja, jumlah pengunjung berkurang. Pola itu udah terjadi sejak lama.

"Sabtu hari ini masih banyak. Kalau hari biasa memang menurun, tapi kalau Sabtu atau Minggu tetap ramai. Tidak ada pengaruh," kata Buyung saat ditemui di Pasar Gembrong Basura, Jakarta Timur, Sabtu (14/3).

Buyung mengaku sudah mendapat sosialisasi terkait virus corona. Sosialisasi disampaikan oleh petugas RT & RW yang langsung mendatangi tokonya. Para petugas itu memberi arahan agar pegawai toko memakai masker dan sering cuci tangan saat melayani konsumen.

Kendati demikian, Buyung tidak memakai masker. Alasan Buyung, harga masker saat ini melambung tinggi dan sangat sulit dicari. Ia berkata seharusnya pemerintah lah yang menyediakan masker, tak hanya sekadar mengimbau.

"Kita juga ada yang datang disuruh pakai masker, cuci tangan. Dia sudah menyuruh tapi tidak dikasih gratis," tutur Buyung.

Terpisah, penjaga toko mainan di Pasar Gembrong, Iche menyoroti keterbatasan stok main favorit akibat wabah virus corona.

Kebanyakan mainan di Pasar Gembrong diimpor dari China. Sejak wabah corona Desember lalu, Iche menyebut aliran mainan dari China terhenti.

Menurut Iche mainan buatan Indonesia juga bernasib sama. Dia menduga hal itu terjadi karena bahan baku mainan buatan Indonesia, masih diimpor dari China.

"Dari China barang berhenti, jadi berhenti produksi. Barang barang yang laku sudah tidak ada. Sudah tidak masuk barangnya, karena virus," kata Iche.

Imbauan Anies Agar Tak Keluar, Warga Masih Padati Pusat KeramTempat parkir di Bassura City, Jakarta Timur, masih dipadati kendaraan para pengunjung, Sabtu (14/3). (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Berbeda dari Buyung, Iche merasakan sedikit penurunan pengunjung pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

"Dua bulan sebelum corona, Jumat, Sabtu, Minggu itu pasti toko sudah penuh. Kalau sekarang yang masuk satu-satu [tidak bergerombol]," kata Iche

Pusat Perbelanjaan Bassura City juga terlihat ramai pengunjung. Bassura City terletak tak jauh dari Pasar Gembrong. Masih berada di pinggir jalan Basuki Rahmat.

Petugas keamanan Bassura City, Fransiscus mengatakan pengelola Bassura City belum menerapkan pengecekan suhu tubuh di lobi pengunjung karena khawatir akan mengganggu kenyamanan konsumen.

Meski demikian dia menyatakan pengelola telah menyediakan hand sanitizer untuk pengunjung. 

"Belum ada cek suhu tembak. Nanti justru malah repot, orang jadi malas bahkan malah sebabkan antrean. Kalau di kantor dan hotel itu beda," kata Fransiscus.

Imbauan Anies Agar Tak Keluar, Warga Masih Padati Pusat KeramPengecekan pengunjung di Bassura City, Jakarta Timur, Sabtu (14/3). (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Toko-toko di Bassura City punya aturan berbeda menyikapi pencegahan virus corona. Mayoritas toko memang menyediakan hand sanitizer bagi pengunjung, namun tak semua menerapkan pengecekan suhu tubuh. 

Salah satu toko yang menerapkan pengecekan suhu tubuh adalah restoran Bakmi GM. Koki Bakmi GM, Rizki menuturkan sebelum masuk kerja, seluruh pegawai harus menjalani pengecekan suhu tubuh.

"Setiap sebelum kerja kita cek suhu tubuh. Kalau di atas 38 derajat disuruh pulang," kata Rizki. (jnp/wis)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2Welo9I
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga DKI Masih Padati Pusat Keramaian di Tengah Wabah Corona"

Post a Comment

Powered by Blogger.