
Bambang menyampaikan pihaknya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta menggelar apel siaga pada 27 Desember 2019. Sebab sudah ada peringatan dari BMKG bahwa ada potensi cuaca ekstrem.
"Kami 27 [Desember 2019] sowan ke BPBD DKI Jakarta, kami request untuk dilaksanakan apel siaga, untuk kemudian mari kita siap-siap, akan ada cuaca ekstrem. Namun mungkin baru direncanakan, tiba-tiba memang curah hujannya sudah demikian tinggi sekali. Ini jadi catatan," kata Bambang dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network di posko pengungsian Bidara Cina, Jakarta, Sabtu (4/1).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan pihaknya sudah memberi peringatan dini setidaknya pada 27 Desember 2019.
Hary menjelaskan BMKG selalu memutakhirkan prediksi cuaca ekstrem secara berkala. Peringatan itu pun langsung dikirimkan kepada setiap instansi terkait.
"Kami broadcast, BMKG sebagai pemberi informasi. Informasi itu sudah kami sampaikan ke seluruhnya yang pembuat kebijakan, yang masyarakat itu ada di Pemda," tutur Hary.
Bambang menambahkan masyarakat Indonesia terbiasa mengabaikan peringatan dini cuaca ekstrem ataupun bencana. Ia khawatir kebiasaan buruk itu menjadi alasan BPBD mengabaikan peringatan dini.
Dia meminta kejadian di awal tahun ini dijadikan pelajaran. Sebab musim hujan di Indonesia masih akan berlangsung setidaknya hingga bulan depan.
"Dan ini jadi catatan, ini baru awal, puncak musim hujan masih Februari. Mari kita rapatkan barisan," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (pmg)
from CNN Indonesia https://ift.tt/37E0p2t
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BNPB Sempat Ingatkan DKI soal Potensi Banjir 27 Desember"
Post a Comment