Ismail menegaskan, spekulasi mengenai Enzo semestinya tuntas dengan pernyataan KSAD Jenderal Andika Perkasa yang memutuskan mempertahankan Enzo sebagai taruna di Akmil Magelang.
"Pernyataan KSAD sudah clear, bahwa dia layak menjadi calon TNI," kata Ismail saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (14/8).
Ismail juga kembali menegaskan bahwa sosok Enzo sama sekali tidak terkait HTI. Para pengurus dan anggota eks HTI, kata Ismail, tidak ada yang mengenal sosok Enzo.
Namun demikian, Ismail meminta pemerintah turut meluruskan polemik yang terlanjur berkembang di publik. Pemerintah, kata Ismail, mesti memberi penegasan bahwa tak ada masalah ketika seseorang mengibarkan bendera tauhid.
Ismail menyebut suasana yang keruh di publik juga karena tak ada sikap tegas dari pemerintah. Menurutnya, pemerintah perlu menjernihkan bahwa simbol-simbol agama, termasuk bendera tauhid, bukan perkara yang dilarang.
"Pemerintah mesti mengatakan kepada masyarakat, jangan persoalkan bendera tauhid, jangan persoalkan siapa yang mengibarkan bendera tauhid," kata Ismail.
"Atau nilainya 5,9 dari nilai maksimum 7. Oleh karena itu kami memutuskan tetap mempertahankan Enzo dan seluruh taruna yang kami terima," kata Andika Perkasa di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Seperti diberitakan sebelumnya, taruna Akmil, Enzo Zenz Allie jadi sorotan. Remaja berdarah Prancis itu disebut-sebut sebagai simpatisan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sosoknya viral karena melalui akun media sosial, terpampang foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.
[Gambas:Video CNN] (ain/ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2z95Jf7
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Enzo, Eks HTI Minta Publik Setop Polemik Bendera Tauhid"
Post a Comment